Banjir Bandang dan Longsor di Lebak, 8 Warga Hilang

Kamis, 02 Januari 2020 - 06:30 WIB
Banjir Bandang dan Longsor di Lebak, 8 Warga Hilang
Banjir Bandang dan Longsor di Lebak, 8 Warga Hilang
A A A
LEBAK - Sebanyak dua ribu Kepala Keluarga (KK) diperkirakan menjadi korban banjir bandang dan longsor yang terjadi di Kabupaten Lebak, Banten. Para korban mengungsi di lapangan futsal dan balai desa serta ke sanak sodara korban yang rumahnya tak terdampak banjir dan longsor.

Pihak kepolisian bersama Basarnas, BPBD, TNI dan pemerintah daerah juga telah mendirikan beberapa dapur umum di lokasi bencana.

"Kurang lebih total hampir dua ribu KK yang kita tampung di balai desa dan lapangan futsal. Kami sudah mempersiapkan logistik di setiap titik bencana, bekerjasama dengan desa," kata Kapolres Lebak, AKBP Andre Firman, ditemui di lokasi bencana, Rabu (1/1/2020).

Kapolres mengatakan, berdasarkan informasi dari warga dan perangkat desa ada delapan warga yang hilang, baik diduga hanyut hingga terkubur material longsoran. Pihak kepolisian masih mendalami informasi warga tersebut.

"Untuk orang hilang, ada dua orang diperkirakan hanyut, kemudian ada enam orang diperkirakan tertimbun tanah. Berdasarkan informasi dari masyarakat dan desa, masih kita dalami," jelasnya.

Lokasi bencana terparah berada di Kecamatan Lebak Gedong, lantaran sumber banjir bah berada di perkampungan yang masuk ke dalam kawasan Gunung Halimun Salak.

"Yang kami alami tadi di perjalanan banyak jalan terisolir, karena banyak jalan yang tertimbun longsor, sekitar ada enam titik tanah yang bercampur air, karena (jika dilalui) bisa tenggelam dalam tanah. Terparah itu di Lebak Gedong, karena air berasal dari sana," katanya.

Tidak hanya itu, sebanyak 124 gardu listrik padam akibat bencana banjir bandan dan lonsor di lima Kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten. Pemadaman listrik terjadi di kecamatan Cipanas, Cimuncang dan Sajira.

Manager PLN UP 3 Banten Selatan Sumarsono mengatakan, bencana banjir dan longsor ini membuat tiga persen gardu listrik di Banten Selatan padam.

"Bencana banjir kali ini di kecamatan Cipanas dan sekitarnya kita ada 124 yang saat ini padam," kata Sumarsono di lokasi kejadian.

Disampaikan Sumarsono, pemadaman gardu listrik yang membuat tiga kecamatan tidak ada penerangan tersebut lantaran tiang listrik tumbang terkena longsor.

"Padam mulai jam 8 tadi kita sudah mulai mengamankan jaringan kita yang awalnya gardu nyala karena cuaca kurang bagus kita padamkan jadi totalnya 124 saat ini," katanya.

Saat ini pihaknya sedang melakukan perbaikan disejumlah gardu listrik dan tiang listrik yang mengalami kerusakan akibat diterjang banjir dan longsor. Total sebanyak 5 tiang listrik yang tumbang dan sedang diperbaiki.

"Setelah jalan dibetulkan kita akan melakukan perbaikan. Ada tiang yang perlu kita ganti, kita langsung ganti," katanya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8392 seconds (0.1#10.140)