Pasca Revitaliasi, Omzet Pelaku Usaha di Kota Lama Kesawan Meningkat

Rabu, 09 Oktober 2024 - 22:00 WIB
loading...
Pasca Revitaliasi, Omzet...
Pasca revitalisasi, Kota Lama Kesawan berubah menjadi lebih menarik hingga meningkatkan omzet pendapatan warga yang membuka usaha di kawasan tersebut. (Foto: dok Pemko Medan)
A A A
MEDAN - Di bawah kepemimpinan Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman, Kota Lama Kesawan direvitalisasi.

Mulai Minggu (15/9/2023), wajah kawasan yang dipenuhi bangunan tua dan bersejarah ini telah berubah menjadi lebih menarik.

Tidak hanya menjadikannya sebagai ikon baru kota Medan, revitalisasi yang dilakukan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga mengembalikan Kesawan sebagai pusat perdagangan dan kebudayaan.

Pasca dilakukannya revitalisasi, kawasan yang pada masa kolonial Belanda sebagai pusat aktivitas ekonomi itu kini ramai dikunjungi masyarakat, termasuk wisatawan lokal maupun manca negara.

Pasca Revitaliasi, Omzet Pelaku Usaha di Kota Lama Kesawan Meningkat

(Foto: dok Pemko Medan)

Selain menikmati keindahan wajah baru Kesawan, para pengunjung juga menjadikannya sebagai wisata instagramable karena memilki spot-spot foto yang sangat menarik dengan mengusung nuansa vintage.

Apalagi ketika weekend maupun hari libur, pengunjung Kota Lama Kesawan lebih ramai. Termasuk, sejumlah komunitas yang ada di Kota Medan juga menjadikan kawasan yang dulunya dikenal sebagai Pecinan di Kerajaan Melayu Deli ini sebagai tempat tongkrongan mereka.

Peningkatan jumlah pengunjung ini berdampak terhadap pendapatan warga yang membuka usaha di kawasan Kota lama Kesawan. Artinya, pendapatan mereka sebelum dan pasca revitalisasi jauh meningkat. Oleh karenanya warga sekitar sangat mengapresiasi revitalisasi yang diinisiasi Bobby Nasution dan Aulia Rachman tersebut.

Seperti yang diungkapkan Ulil (30), pekerja Pojok Kesawan Kafe. Pasca revitalisasi Kota Lama Kesawan, penghasilan usaha yang dilakoninya mengalami peningkatan yang cukup drastis.

"Setelah revitalisasi, omzet penjualan kami mencapai Rp2 juta – Rp3 juta perhari, terutama saat akhir pekan. Sebelum revitalisasi, omzet kami hanya Rp500 ribu perhari,” kata Ulil saat ditemui, Selasa (8/10/2024).

Tak heran, bilang Ulil, tidak sedikit warga yang ingin membuka usaha di kawasan Kota Lama Kesawan pasca dilakukannya revitalisasi tersebut.

“Sekarang banyak yang sudah membuka usaha di kawasan Kota Lama Kesawan ini. Jadi, kami sangat mengapresiasi dilakukannya revitalisasi ini,” ujarnya.

Peningkatan pendapatan juga dirasakan pedagang lainnya, salah satunya Fadli (28). Meskipun tidak menyebutkan berapa besar nilai peningkatan penjualan, tapi pekerja Warkop Agam ini mengakui, pasca revitalisasi penghasilan mereka mengalami peningkatan, terutama saat akhir pekan.

"Setiap akhir pekan, banyak orang yang berolahraga dan mengunjungi kawasan ini. Ketika selesai bersepeda atau berjalan kaki, mereka juga mampir ke tempat kami untuk menghilangkan lelah," kata Fadli.

Sementara itu, menurut Agnes (21), salah seorang pengunjung, pasca revitalisasi, Kota Lama Kesawan kini semakin lebih cantik dan menawan sehingga mengundang banyak warga, termasuk wisatawan lokal maupun manca negara datang. Hal ini, jelasnya, karena banyak spot foto dan Lokasi nongkrong ditemui.

“Bahkan, malam hari wajah Kota Lama Kesawan terlihat lebih menarik sehingga mengundang lebih banyak lagi pengunjung yang datang. Ditambah lagi di seputaran Kota Lama Kesawan banyak ditemui pedagang angkringan yang menjual beraneka ragam kuliner,” tuturnya.
(skr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2006 seconds (0.1#10.140)