Bencana Alam, Tanah Bergerak 8 Milimeter Per 2 Hari di Suwidak Banjarnegara
A
A
A
BANJARNEGARA - Bencana alam tanah bergerak di Desa Suwidak, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara , Jawa Tengah terus terjadi. Pergerakan tanah di area lokasi SDN 1 Suwidak bahkan mencapai 8 milimeter setiap dua hari.
Pergerakan tanah yang terjadi ini di ukur dengan menggunakan alat sederhana penggaris dan kayu yang dipasang di area rekahan ruang kelas. (Baca juga: Akibat Pergerakan Tanah, Bangunan SD di Banjarnegara Rusak Parah)
Kondisi tanah gerak ini mengakibatkan ruangan kelas 4 dan 5 SD N 1 Suwidak mengalami rusak parah. Pergerakan tanah mengakibatkan dinding yang jebol dan retak retak di semua sisi, tembong miring, lantai ambles hingga kedalaman 10 centimeter.
Akibat ruangan kelas rusak parah dan tanah terus bergerak, para siswapun terpaksa menempati ruangan perpustakaan dan kantor guru. (Baca juga: Belasan Rumah Warga di Tulungagung Rusak Akibat Tanah Bergerak)
Sri Hartati seorang guru pengajar di SD N 1 Suwidak mengaku pergerakan masih terus terjadi hingga saat ini. Siswa dan guru ketakutan saat sedang kegiatan belajar mengajar (KBM) terdengar suara suara tembok dan kusen yang patah.
"Kami merasa takut dan khawatir apalagi saat ada hujan besar, pergerakan yang terjadi membuat suara suara dan tembok yang retak. Lokasi perpustakaan yang dipakai siswa ini juga sudah mulai retak," ungkap Hartati, Rabu (4/12/2019.
Sementara menanggapi adanya kerusakan sekolah ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Banjarnegara Noor Tamami mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan tim untuk penanganan kondisi SD Suwidak. Namun tanah di sekitar lokasi kondisinya labil sehingga upaya perbaikan sulit dilakukan. (Baca juga: Bandung Barat Dilanda Pergerakan Tanah, Bupati Minta Warga Waspada)
"Tim sudah turun untuk penanganan. Tetapi karena tanah di sana itu labil, jadi perbaikan harus tidak asal Kami akan meminta bantuan tenaga ahli. Bangunan yang cocok untuk tanah labil seperti di Suwidak ini seperti apa. Sebab, jika lokasinya dipindah juga sulit, karena kondisi tanah di Desa Suwidak sebagian besar labil," urai Noor.
Dia menyatakan, para siswa dan guru berharap bencana tanah gerak yang ada di sekolah ini bisa segera di tangani sehingga siswa dan guru bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar KBM dengan tenang.
Pergerakan tanah yang terjadi ini di ukur dengan menggunakan alat sederhana penggaris dan kayu yang dipasang di area rekahan ruang kelas. (Baca juga: Akibat Pergerakan Tanah, Bangunan SD di Banjarnegara Rusak Parah)
Kondisi tanah gerak ini mengakibatkan ruangan kelas 4 dan 5 SD N 1 Suwidak mengalami rusak parah. Pergerakan tanah mengakibatkan dinding yang jebol dan retak retak di semua sisi, tembong miring, lantai ambles hingga kedalaman 10 centimeter.
Akibat ruangan kelas rusak parah dan tanah terus bergerak, para siswapun terpaksa menempati ruangan perpustakaan dan kantor guru. (Baca juga: Belasan Rumah Warga di Tulungagung Rusak Akibat Tanah Bergerak)
Sri Hartati seorang guru pengajar di SD N 1 Suwidak mengaku pergerakan masih terus terjadi hingga saat ini. Siswa dan guru ketakutan saat sedang kegiatan belajar mengajar (KBM) terdengar suara suara tembok dan kusen yang patah.
"Kami merasa takut dan khawatir apalagi saat ada hujan besar, pergerakan yang terjadi membuat suara suara dan tembok yang retak. Lokasi perpustakaan yang dipakai siswa ini juga sudah mulai retak," ungkap Hartati, Rabu (4/12/2019.
Sementara menanggapi adanya kerusakan sekolah ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Banjarnegara Noor Tamami mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan tim untuk penanganan kondisi SD Suwidak. Namun tanah di sekitar lokasi kondisinya labil sehingga upaya perbaikan sulit dilakukan. (Baca juga: Bandung Barat Dilanda Pergerakan Tanah, Bupati Minta Warga Waspada)
"Tim sudah turun untuk penanganan. Tetapi karena tanah di sana itu labil, jadi perbaikan harus tidak asal Kami akan meminta bantuan tenaga ahli. Bangunan yang cocok untuk tanah labil seperti di Suwidak ini seperti apa. Sebab, jika lokasinya dipindah juga sulit, karena kondisi tanah di Desa Suwidak sebagian besar labil," urai Noor.
Dia menyatakan, para siswa dan guru berharap bencana tanah gerak yang ada di sekolah ini bisa segera di tangani sehingga siswa dan guru bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar KBM dengan tenang.
(shf)