Nelson Pomalingo Tutup Munas III AFEB Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Senin, 02 Desember 2019 - 09:34 WIB
Nelson Pomalingo Tutup Munas III AFEB Perguruan Tinggi Muhammadiyah
Nelson Pomalingo Tutup Munas III AFEB Perguruan Tinggi Muhammadiyah
A A A
LIMBOTO - Bupati Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo menghadiri sekaligus menutup secara resmi Musyawarah Nasional III Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah tahun 2019 di Pendopo rumah dinas Bupati Gorontalo, Sabtu (30/11/19).

Munas telah berlangsung selama beberapa hari di Gedung David Bobihoe, Universitas Muhammadiyah Gorontalo dan diikuti kurang lebih 26 perguruan tinggi Muhammadiyah dari 174 Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Indonesia. Universitas Muhammadiyah Gorontalo menjadi tuan rumah pelaksanakan munas.

Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo dalam sambutannya memaparkan kondisi wilayah Kabupaten Gorontalo. "Kabupaten Gorontalo adalah kabupaten terbesar penduduknya dan secara historis adalah kabupaten tertua. Sebelum jadi provinsi hanya ada satu kota dan satu kabupaten. Setelah provinsi terbentuk tahun 2000, bertepatan tanggal 5 Desember sudah 20 tahun, itu menjadi 5 Kabupaten dan satu Kota. “Jadi, empat kabupaten lahir dari kabupaten Gorontalo,” Kata Nelson.
Nelson Pomalingo Tutup Munas III AFEB Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Nelson yang pernah menjadi rektor Universitas Muhammadiyah Gorontalo itu menambahkan, secara geografis Kabupaten Gorontalo berada di tengah. Dari segi demografis penduduknya terbanyak dan sepertiga dari jumlah penduduk provisi Gorontalo berada di Kabupaten Gorontalo.

Perkembangan perguruan tinggi di provinsi Gorontalo, luar biasa karena sebelum provinsi hanya ada 6 perguruan tinggi. Sekarang sudah 19 perguruan tinggi. Bahkan ada satu lagi baru lahir Universitas Bina Mandiri dan tahun lalu lahir Universitas Nahdatul Ulama yang ada di Kabupaten Gorontalo.

“Nah, sebelum provinsi hanya 6 sekarang sudah 20. Jika bibandingakan dengan provinsi-provinsi lain yang berkembang perguruan tinggginya di sini sudah lebih besar padahal jumlah penduduknya sedikit,” kata Nelson.

Jangan heran jumlah mahasiswa lebih banyak dari luar. Sewaktu Nelson pertama kali jadi rektor di UNG, jumlah mahasiswanya hanya 2500 dan setelah provinsi terbentuk bertambah jadi 21 ribu mahasiswa.

Pemda mencanangkan Gorontalo menjadi pusat pendidikan di bagian timur dan utara Indonesia. "Karena itu, kami yang ada di Ibu kota Limboto mencanangkan daerah Madinatul Ilmi, kota Ilmu."

Indikator madinatul ilmi itu dikembangkan terus termasuk saat ini sudah memiliki perpustakaan yang baik, toko buku, perguruan tinggi, bahkan kawasan pendidikan terus didorong.

"Pemkab Gorontalo saat ini kerja sama dengan perguruan tinggi terus dilakukan. Bahkan tim strategis seluruhnya melibatkan pakar perguruan tinggi. Sehingga pikiran-pikiran dari perguran tinggi dilakukan di Kabupaten Gorontalo,” beber Nelson.

Pemerintah Kabupaten Gorontalo terus mendorong pembangunan melalui tiga pilar, yakni ilmu, agama, dan budaya. “Karena itu, taman budaya yang telah dibangun bertautan dengan ilmu agama dan budaya yang merupakan bagian dikembangkan di Kabupaten Gorontalo,” tandas Nelson.

Dia berharap hasil musyawarah diberikan kepada pemerintah daerah, implementasikan dalam rangka kemajuan Indonesia termasuk Kabupaten Gorontalo.
(akn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4541 seconds (0.1#10.140)