Mereka datang ke kantor camat untuk menyampaikan aspirasi terkait dugaan kecurangan pada saat pemlihan kepala desa (Pilkades) Desa Suranenggala Kulon, beberapa waktu lalu. Mereka menduga dalam Pilkades ada campur tangan dari pihak kecamatan.
Watiah, emak-emak peserta unjuk rasa mengatakan, sebelum mendatangi kantor kecamatan warga sudah melakukan sejumlah hal guna mengungkap dugaan kecurangan pilkades seperti melaporkan ke kantor Kesbangpol, kepolisian, pengadilan, bahkan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Baca Juga:
"Tetapi sampai sekarang belum ada kejelasan, pihak kecamatan bungkam. Kalau tidak ditanggapi aspirasi kami, maka warga akan menggelar aksi yang lebih besar lagi," tegasnya.
(saz)