Kesaksian Tetangga Ungkap Keluarga Mayat Bocah Dilakban Pernah Diancam Orang Misterius
loading...
A
A
A
CILEGON - Warga Kabupaten Lebak dihebohkan oleh penemuan mayat di Pantai Muhara, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Kamis (19/9). Saat ditemukan kondisi mayat tergeletak dengan muka tertutup lakban atau selotip hitam.
Kekinian, mayat berjenis kelamin wanita itu merupakan APH bocah asal Cilegon yang sempat dilaporkan hilang pada 17 September 2024.APH merupakan anak dari Andre Primario Herlan dan Amelia yang tinggal di Kelurahan Bagendung, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon.
Mereka tinggal di sebuah kontrakan milik Gimin. Dalam pengakuan sang pemilik kontrakan keluarga korban dikenal baik dan harmonis terhadap para tetangganya. Keluarga korban sudah mengontrak di tempatnya sekitar 6 tahun.
“Keluarganya baik, gak ada keributan. Anaknya juga (korban) baik, pintar, cerdas, ceria,” kata Gimin kepada awak media, Jumat (20/9/2024).
Gimin juga mengaku terkejut mendengar peristiwa tersebut menimpa kelurga korban yang notabene diketahui tidak pernah ada keributan dengan orang lain di kontrakan.
Sementara Hanifah salah satu tetangga korban menceritakan bahwa sebelum ditemukan meninggal dunia, orang tua korban sempat mendapatkan teror dari orang misterius melalui pesan singkat WhatsApp.
“Ngancem mau nyulik Aqila mau cacatin ibu sama bapak Aqila,” kata Hanifah kepada awak media.
Menurut Hanifah, ancaman itu diduga dikirim salah satu pelanggan dari Amelia yang notabene memiliki usaha kredit barang. ”Mamah Aqila kan sering ngutangin barang, istilahnya kredit gitu, kayanya sih diduga itu pesan ancaman mungkin sakit hati,” katanya.
Kekinian, mayat berjenis kelamin wanita itu merupakan APH bocah asal Cilegon yang sempat dilaporkan hilang pada 17 September 2024.APH merupakan anak dari Andre Primario Herlan dan Amelia yang tinggal di Kelurahan Bagendung, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon.
Baca Juga
Mereka tinggal di sebuah kontrakan milik Gimin. Dalam pengakuan sang pemilik kontrakan keluarga korban dikenal baik dan harmonis terhadap para tetangganya. Keluarga korban sudah mengontrak di tempatnya sekitar 6 tahun.
“Keluarganya baik, gak ada keributan. Anaknya juga (korban) baik, pintar, cerdas, ceria,” kata Gimin kepada awak media, Jumat (20/9/2024).
Gimin juga mengaku terkejut mendengar peristiwa tersebut menimpa kelurga korban yang notabene diketahui tidak pernah ada keributan dengan orang lain di kontrakan.
Sementara Hanifah salah satu tetangga korban menceritakan bahwa sebelum ditemukan meninggal dunia, orang tua korban sempat mendapatkan teror dari orang misterius melalui pesan singkat WhatsApp.
“Ngancem mau nyulik Aqila mau cacatin ibu sama bapak Aqila,” kata Hanifah kepada awak media.
Menurut Hanifah, ancaman itu diduga dikirim salah satu pelanggan dari Amelia yang notabene memiliki usaha kredit barang. ”Mamah Aqila kan sering ngutangin barang, istilahnya kredit gitu, kayanya sih diduga itu pesan ancaman mungkin sakit hati,” katanya.
(ams)