Hujan Deras, 4 Kecamatan di Kabupaten Bandung Terendam Banjir
loading...
A
A
A
BANDUNG - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bandung dari Selasa (10/9) hingga tadi pagi merendam empat kecamatan, yakni Bojongsoang, Baleendah, Dayeuhkolot, dan Katapang. Ketinggian air mencapai 1,2 meter.
Ketua RT 07 Kampung Cijagra, Uus Rohendi (57), menjelaskan jika banjir ini sudah menjadi kejadian tahunan, namun kali ini datang lebih cepat dan lebih besar. Terparah di Kampung Cijagra, Desa Bojongsoang, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.
“Iya jadi datang air itu sekitar pukul 01.00 WIB, terus emang kalau banjir di sini juga tahunan. Kalau musim hujan ya pasti gini,” kata Uus, Rabu (11/9/2024).
Uus menjelaskan, banjir yang masuk ke peemukiman warga ini merupakan kiriman dari Kota Bandung dan Majalaya dari sungai Cikapundung.Warga pun sempat kaget lantaran datang secara tiba-tiba lantaran dua hari ke belakang kondisi cuaca masih cerah.
Uus berharap, pemerintah bisa memberikan solusi terkait banjir yang sering melanda di kampungnya ini. Adapun saat ini pihaknya membutuhkan beberapa logistik untuk kebutuhan warganya.
“Yang dibutuhkan sekarang itu tenda darurat untung mengungsi, kemudian pasokan makanan, kalau soal eksekusinya kaya kompor dan lain sebagainya kita masih bisa mandiri lah, melewati banjir dulu, bawa kompor atau tempat masak nasi ke tenda,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan pendataan mendalam mengenai dampak banjir.
“Kami sedang memetakan area yang terdampak banjir. Beberapa daerah seperti Bojongsoang, Baleendah, Dayeuhkolot dan Katapang memang sudah biasa mengalami banjir, namun saat ini kami masih mengevaluasi seberapa parah dampaknya,” ujar Uka.
Uka mengungkapkan bahwa meskipun hujan deras terus menerus mengguyur wilayah tersebut, lalu lintas kendaraan di daerah banjir masih dapat berjalan normal. ”Kendaraan roda dua dan roda empat masih bisa melintasi jalanan yang terendam air,” jelasnya.
.
Dalam menghadapi perubahan cuaca yang tidak terduga, Uka mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada.
“Walaupun saat ini musim kemarau, perubahan cuaca yang tiba-tiba seperti ini dapat menimbulkan risiko. Kami menganjurkan warga, terutama yang tinggal di bantaran sungai dan pegunungan, untuk berhati-hati terhadap potensi longsor dan bencana lainnya,” tegasnya.
Ketua RT 07 Kampung Cijagra, Uus Rohendi (57), menjelaskan jika banjir ini sudah menjadi kejadian tahunan, namun kali ini datang lebih cepat dan lebih besar. Terparah di Kampung Cijagra, Desa Bojongsoang, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.
“Iya jadi datang air itu sekitar pukul 01.00 WIB, terus emang kalau banjir di sini juga tahunan. Kalau musim hujan ya pasti gini,” kata Uus, Rabu (11/9/2024).
Uus menjelaskan, banjir yang masuk ke peemukiman warga ini merupakan kiriman dari Kota Bandung dan Majalaya dari sungai Cikapundung.Warga pun sempat kaget lantaran datang secara tiba-tiba lantaran dua hari ke belakang kondisi cuaca masih cerah.
Uus berharap, pemerintah bisa memberikan solusi terkait banjir yang sering melanda di kampungnya ini. Adapun saat ini pihaknya membutuhkan beberapa logistik untuk kebutuhan warganya.
“Yang dibutuhkan sekarang itu tenda darurat untung mengungsi, kemudian pasokan makanan, kalau soal eksekusinya kaya kompor dan lain sebagainya kita masih bisa mandiri lah, melewati banjir dulu, bawa kompor atau tempat masak nasi ke tenda,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan pendataan mendalam mengenai dampak banjir.
“Kami sedang memetakan area yang terdampak banjir. Beberapa daerah seperti Bojongsoang, Baleendah, Dayeuhkolot dan Katapang memang sudah biasa mengalami banjir, namun saat ini kami masih mengevaluasi seberapa parah dampaknya,” ujar Uka.
Uka mengungkapkan bahwa meskipun hujan deras terus menerus mengguyur wilayah tersebut, lalu lintas kendaraan di daerah banjir masih dapat berjalan normal. ”Kendaraan roda dua dan roda empat masih bisa melintasi jalanan yang terendam air,” jelasnya.
.
Dalam menghadapi perubahan cuaca yang tidak terduga, Uka mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada.
“Walaupun saat ini musim kemarau, perubahan cuaca yang tiba-tiba seperti ini dapat menimbulkan risiko. Kami menganjurkan warga, terutama yang tinggal di bantaran sungai dan pegunungan, untuk berhati-hati terhadap potensi longsor dan bencana lainnya,” tegasnya.
(ams)