Wali Kota Semarang Siap Wujudkan Transportasi Kereta Dalam Kota

Jum'at, 11 Oktober 2019 - 20:29 WIB
Wali Kota Semarang Siap Wujudkan Transportasi Kereta Dalam Kota
Wali Kota Semarang Siap Wujudkan Transportasi Kereta Dalam Kota
A A A
SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi terus berupaya mewujudkan adanya transportasi umum dalam kota berbasis kereta di Kota Semarang. Guna merealisasikan program tersebut, Wali Kota yang akrab disapa Hendi itu menggandeng PT KAI untuk melakukan percepatan pembangunan.

Hal itu ditandai dengan penandatanganan MoU antara Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dengan PT KAI di Kantor Wali Kota Semarang, Jalan Pemuda, Jumat (11/10/2019). Tampak hadir Heru Kuswanto selaku Corporate Deputy Director of New Business Development and Strategic Project PT KAI beserta jajarannya.

Wali Kota Semarang mengatakan, saat ini tengah dalam proses pemilihan jenis transportasi umum berbasis kereta yang paling mungkin untuk Kota Semarang. Dia mengaku telah mengerucutkan pada dua pilihan, yaitu menghidupkan Semarang Trem atau menghadirkan ART (Autonomous Rail Transit).

"Insya Allah PT KAI akan membantu mewujudkan transportasi kereta di dalam Kota Semarang berupa Trem atau ART. Namun kita tergantung dari mana yang paling cepat dan paling efisien", ujar orang nomor satu di Kota Semarang ini.

Dia menyebut, pemilihan moda transportasi Trem atau ART yang diputuskan berdasar pada pertimbangan agar juga dapat berdampak pada sektor pariwisata Kota Semarang.

"Kalau kita lihat sukses pariwisata kan ada tiga, aksesibilitas, akomodasi dan atraksi. Nah ini masuk aksesibilitas, orang ke mana-mana jadi lebih mudah, apalagi kemudian kalau ART atau Trem-nya didesain menjadi sebuah kereta dalam kota yang menarik" ujar Hendi.

"Kalau buat saya, sektor pariwisata sedang kita fokuskan, sehingga transportasi umum massal tersebut juga nanti mampu menarik turis datang ke Kota Semarang,” ujarnya.

Hendi mengungkapkan, ada beberapa trase yang dapat dijadikan alternatif. Opsi trase tersebut mulai dari Tawang sampai Jalan Pemuda, ke arah Simpang Lima melewati MT Haryono kembali ke Tawang, atau bisa pula sebaliknya sampai Jalan Pemuda kembali ke Tawang lagi melewati Jalan Imam Bonjol, opsi lain trase dari bandara sampai Pedurungan. "Semuanya sedang dalam proses untuk penyusunan DED, tinggal nanti dipilih yang mana" jelas politikus PDIP ini.

Sementara Heru Kuswanto mengatakan dari sisi perkeretaapian, Kota Semarang ini istimewa karena lahirnya kereta pertama di Indonesia pada 17 Juni 1864 di Stasiun Kemijen. “PT KAI sebeumnya telah melaunching KA Joglosemarkerto, dengan trase antar kota Jogja-Solo-Semarang-Purwokerto, namun untuk kereta dalam kota memang belum terwujud" tandasnya. (ahmad antoni)
(alf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3428 seconds (0.1#10.140)