Menhan: Pendekatan ke Suku Diharapkan Bisa Redam Hal Negatif di Tanah Papua

JAYAPURA - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menyatakan, pendekatan ke suku dan adat diharapkan dapat meredam hal hal negatif dan gejolak yang kerap muncul di Tanah Papua. Hal ini disampaikan Menhan saat mengunjungi para pengungsi korban kerusuhan Wamena di Rindam XVII/Cenderawasih pada kunjungan kerjanya di Provinsi Papua, Kamis siang (10/10/2019).

"Kunjungan saya ke Papua ini adalah memenuhi undangan Suku Tabi yang merupakan suku terbesar di Papua. Mereka senang saya pun senang. Kenapa kita harus bersatu. Dengan diterimanya saya oleh suku mudah-mudahan hal hal negatif dapat dihindari, " kata Menhan.

Saat mengunjungi pengungsi Wamena tersebut Menhan juga memberikan bantuan paket bingkisan sembako dan sempat berdialog dengan sejumlah pengungsi.

"Saya pamit ya, teruskanlah takwa kepada Allah dan bersabar," ujar Menhan Ryamizard Ryacudu.

Sementara Komandan Rindam XVII/Cenderawasih Kol Inf Heri Prakoso mengatakan ada sekitar 175 pengungsi yang menempati lokasi di Rindam XVII/Cenderawasih sejak 29 September 2019 lalu.

"Pengungsi paling banyak dari Jawa Timur, Medan, Baubau dan Makassar. Itu suku terbanyak Selain itu ada Ambon, Ternate dan yang ke Kupang," katanya kepada SINDOnews.

Menurut Komandan Rindam XVII/Cenderawasih mayoritas pengungsi kembali ke kampung halamannya. "Hanya sedikit yang mau kembali ke Wamena, mungkin karena ada asset atau keluarganya ada yang tertahan dan daerahnya tidak terdampak kerusuhan," timpalnya.

Turut serta beberapa pejabat Kemhan mendampingi Menhan dalam kunjungan ini antara lain Karo TU dan Protokol Setjen Kemhan Brigjen TNI Iroth Sonny Edhie, Karo Humas Setjen Kemhan Brigjen TNI Totok Sugiharto, Irjen Kemhan Laksdya TNI (Purn) Didit Herdiawan, Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Rizerius Eko H dan Dirjen Kuathan Kemhan Mayjen TNI Ida Bagus Purwalaksana

Selain itu Staf Ahli Menhan Bidang Ekonomi Mayjen TNI Desano Indrasakti dan Asisten Menhan Bidang Intelijen Mayjen TNI Ilyas.