Atap Kelas SDN Gudangkahuripan III Bandung Barat Ambruk

Kamis, 03 Oktober 2019 - 14:55 WIB
Atap Kelas SDN Gudangkahuripan III Bandung Barat Ambruk
Atap Kelas SDN Gudangkahuripan III Bandung Barat Ambruk
A A A
BANDUNG BARAT - Atap ruang kelas SD Negeri Gudangkahuripan III, di Desa Gudangkahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), ambruk pada Rabu 2 Oktober 2019 sore. Insiden itu terjadi dikarenakan kondisi bangunan yang sudah lapuk dan belum pernah diperbaiki secara total sejak sekolah tersebut beroperasi tahun 1965.

"Kejadian itu (ambruk) sekitar jam 15.30 WIB. Tidak ada siswa yang terluka karena aktivitas belajar di sini selesai jam dua siang," kata Penjaga SDN Gudangkahuripan III, Dani Ramdani kepada wartawan saat ditemui di lokasi, Kamis (3/10/2019).

Menurut dia, kelas itu biasanya dipergunakan untuk belajar siswa kelas lima dan enam. Sebelum ambruk, sudah terlihat tanda-tanda jika atap itu akan ambruk. Terlihat jelas dari bangunan yang sudah lapuk dan kayu-kayu yang keropos. Oleh karena itu pihak sekolah sudah tidak pernah memakai lagi kelas tersebut untuk kegiatan belajar sejak Senin 30 September 2019.

Kepala SD Negeri Gudangkahuripan III, Dindin Tajudin mengatakan, pada 2005 sekolahnya mendapatkan program renovasi. Tapi hanya untuk perbaikan lantai sekolah dan mengganti gentengnya. Sedangkan kerangka bangunan dan atap-atap bangunan sama sekali belum pernah tersentuh perbaikan.

"Kerangka bangunannya masih yang lama, belum pernah direhabilitasi sejak 1965. Makanya kami antisipasi untuk kelas yang rawan ambruk jangan dipakai lagi untuk belajar," tandasnya.

Dirinya mengaku sangat prihatin dengan kondisi bangunan sekolah yang sudah lapuk, sehingga setiap tahun terus mengupayakan bantuan melalui pengajuan proposal baik ke Pemda KBB, Pemprov Jabar, maupun ke Kementerian Pendidikan. Namun hingga kini sejumlah pengajuan bantuan itu belum ada yang berhasil, sehingga sekolah hanya bisa memanfaatkan ruangan kelas yang ada.

"Di sini kan sekolah dari pukul 07.00 sampai 14.00 WIB. Makanya karena banyak bangunan rusak tidak dipakai akhirnya kegiatan belajar bergilir," ucapnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5148 seconds (0.1#10.140)