6 Warga Tewas Akibat Gempa Ambon 6,8 SR

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal dunia akibat gempa 6,8 Skala Richter di Ambon, Maluku kembali bertambah. Dari data terakhir BNPB, tercatat enam orang meninggal dunia.

“Enam orang meninggal dunia, 4 luka-luka,” ungkap Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo di Ruang Serba Guna Dr Sutopo Purwo Nugroho, Graha BNPB, Jakarta (26/9/2019). (Baca juga: Gempa Bumi 6,8 Skala Richter Guncang Ambon, Warga Panik Berhamburan)

Agus menyebutkan enam orang meninggal tersebut karena tertimpa reruntuhan bangunan. Tiga korban meninggal dunia atas nama Narti Rumain, Mateis Frans, dan Lai Nai dan tiga lainnya masih dilakan proses identifikasi.

Sedangkan 4 orang yang luka-luka adalah Hasan Kaplale, Djamila Lasaiba, Gamar Assagaf, dan seorang warga Desa Waai, Kabupaten Maluku Tengah. (Baca juga: Gempa Ambon, Bangunan Universitas Pattimura Rusak)

Agus mengatakan saat ini masyarakat Kota Ambon kebanyakan masih mengungsi ke rumah kerabat terdekat. Kini, pihak BNPB masih melakukan pendataan terhadap warga Ambon.

Dari analisis BMKG, ungkap Agus bahwa gempa terjadi akibat deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan struktur sesar mendatar.

Dia pun menegaskan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami. “Terjadi 3 kali gempa susulan. Gempa dirasakan kuat 3 hingga 5 detik di pusat Kota Ambon,” jelas Agus.

Diketahui, gempa terjadi pada hari ini pukul 06.46 WIB. Lokasi gempa berada di koordinat 3,38 Lintang Selatan dan 128,43 Bujur Timur. Pusat gempa ada di 40 km arah timur laut Ambon pada kedalaman 10 km.