Bantah Tudingan, PLTA Batangtoru Paparkan Program Lindungi Orangutan

Senin, 23 September 2019 - 14:58 WIB
Bantah Tudingan, PLTA Batangtoru Paparkan Program Lindungi Orangutan
Bantah Tudingan, PLTA Batangtoru Paparkan Program Lindungi Orangutan
A A A
TAPANULI SELATAN - Perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru, Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut), membantah semua tudingan penganiayaan terhadap Orangutan.

Communications and External Affairs Director PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) Firman Taufick, mengatakan, PLTA Batangtoru mempunyai berkomitmen kuat untuk melindungi Orangutan. "Kami siap membantu jika dibutuhkan dan selama ini PLTA Batangtoru terus berkoordinasi dengan BKSDA, kelompok-kelompok lingkungan hidup dan masyarakat," ujarnya kepada wartawan.

Menurutnya, kehadiran PLTA Batangtoru penting untuk lingkungan hidup, terutama menjaga kelestarian bumi dari ancaman perubahan iklim. Perusahaan itu merupakan bagian dari upaya nasional dalam mengurangi pemanasan global melalui pengurangan emisi karbon, suatu implementasi dari perjanjian Paris yang diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia dalam UU No 16/2016.

Senior Adviser on Environment and Sustainability PT NSHE Agus Djoko Ismanto, mengungkapkan, beberapa langkah nyata yang sudah dilakukan PLTA Batangtoru dalam melindungi Orangutan. Di antaranya, membentuk tim monitoring bersama.

Laki-laki yang akrab disapa Aji itu menelaskan, perusahaan sudah melaksanakan kebijakan zero toleran terhadap perburuan kepada seluruh pekerja pengaman satwa yang hasilnya zero accidence satwa di areal proyek. Kegiatan monitoring juga sedang diperkuat untuk menerapkan SMART Patrol. Smart Patrol akan memiliki call center semacam 911, dan petugas maupun relawan dapat melaporkan secara real time.

"PLTA Batangtoru merekrut ahli Orangutan, dan melakukan pengkayaan tanaman pakan di areal koridor," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, perusahaan akan mendukung upaya penanganan dan pencegahan konflik satwa di luar areal PLTA. Di antaranya, mendukung rehabilitasi kebun yang terganggu oleh satwa dan membangun jembatan perlintasan satwa arboreal.

"PLTA Batangtoru juga melakukan pendidikan masyarakat mengenai bagaimana menangani Orangutan ketika sedang turun di kebun, sehingga tidak terjadi penembakan lagi. PLTA Batang Toru juga siap bekerja sama dengan pihak-pihak lain untuk menyelamatkan orangutan," tandasnya.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8191 seconds (0.1#10.140)