Kecewa Kabut Asap, Siswi di Pangkalan Bun Buat Puisi untuk Penguasa

Rabu, 18 September 2019 - 19:52 WIB
Kecewa Kabut Asap, Siswi di Pangkalan Bun Buat Puisi untuk Penguasa
Kecewa Kabut Asap, Siswi di Pangkalan Bun Buat Puisi untuk Penguasa
A A A
KOTAWARINGIN BARAT - Berbagai cara untuk menyampaikan uneg-uneg, kritik dan juga masukan terkait kabut asap dari kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di Kotawaringin Barat (Kobar) dilakukan sejumlah elemen masyarakat Kalteng.

Ada yang membuat video, tulisan dan juga puisi yang mengkritisi penguasa. Salah satunya adalah Hawwaa Salsa Delphine Mursito (16) siswi kelas 11, IPA 1, SMAN 1 Pangkalan Bun ini.

Warga Perum Bamban Permai, RT 15, Sidorejo ini menuangkan uneg-unegnya dengan membuat puisi terkait kabut asap di Pangkalan Bun.

Menurutnya, dia membuat puisi sebagai bentuk rasa cintanya terhadap lingkungan yang kini mulai rusak karena masifnya pembakaran lahan yang menbuat kabut asap menyelimuti Kota Manis Pangkalam Bun.

“Saya sedih karena kabut asap yang akhir akhir ini menyelimuti Kota Pangkalan Bun. Sebagai warga Pangkalan Bun dan generasi muda, saya hanya bisa menungkan gundah hati melalui puisi. Karena saya tidak bisa banyak melakukan aksi riil di lapangan. Dan hanya dengan cara ini saya menyampaikan uneg uneg saya,” ujar juara 1 Musabaqoh Sarqil Quran di MTQ tingkat Kabupaten yang diselanggarakan di Kecamatan Pangkalan Lada beberapa hari lalu kepada MNC Media, Rabu (18/9/2019) pagi.

Dia berharap, kabut asap di Pangkalan Bun, Kobar segera menghilang dan aktivitas sekolah bisa kembali normal. “Karena sekarang masih libur sekolah karena dampak kabut asap. Otomatis kita ketinggalan pelajaran di sekolah. Semoga asap cepat menghilang dan kebakaran lahan bisa secepatnya diatasi,” pungkasnya.

Berikut puisi yang dibuat Hawwaa


Pasal Asap

Karya Delphine Mursito (nama dunia di sosmed)

Tuan Penguasa
Aku ingin menyampaikan
Pikiran ratusan orang
Yang kata-katanya hanya sampai di tenggorokan

Aku tak ingin banyak bicara
Karena untuk bernafas saja sesak rasanya Kotaku memerah
Tuan Titik api dimana mana Asap melayang tinggi dengan gagahnya
Apa yang harus kami lakukan?

Tuan penguasa...
Api terus saja membara
Dunia akan kehilangan paru-paru nya
Satwa liar kehilangan rumahnya

Dan kami kehilangan segarnya udara
Dan disaat kami hampir mati,,
Kau dimana ?

Pangkalan Bun, 15 September 2019
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5611 seconds (0.1#10.140)