Gabungan Mahasiswa Kepri Deklerasikan Papua Damai

Kamis, 05 September 2019 - 18:32 WIB
Gabungan Mahasiswa Kepri Deklerasikan Papua Damai
Gabungan Mahasiswa Kepri Deklerasikan Papua Damai
A A A
BATAM - Sejumlah mahasiswa dari berbagai Universitas yang ada di Kepulauan Riau (Kepri) berkumpul untuk mendeklarasikan Papua Damai di Ball Room Hotel Aston, Batam, Kamis (5/9/2019). Deklarasi tersebut disampaikan di sela-sela Diskusi Keterbukaan Informasi Publik yang dikemas dengan tema memerangi hoaks serta cerdas bermedsos.

Berbagai mahasiswa yang mendeklerasikan Papua Damai ini terdiri dari Mahasiswa Uniba, Mahasiswa UIB Batam, Mahasiswa Unrika Batam, Mahasiswa Poltek Batam, Mahasiswa Putra Batam, Kansa Publik Speaking Batam. Kemudian Mahasiswa Ibnu Sina Batam, Mahasiswa Umrah, Mahasiswa Stisospol Tanjungpinang dan juga Mahasiswa Papua yang kuliah di Kepri.

Diskusi Keterbukaan Informasi Publik melawan hoaks dan cerdas bermedsos ini, selain dihadiri mahasiswa juga dihadiri Kombes Pol Tjahyono Saputro, Irwasda Polda Kepri Kombes Pol Purwolelono, Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol S Erlangga, Pejabat Utama Polda Kepri. Sementara itu pematerinya yakni Prof Heri Subiakto, AKBP Irwansyah dan Fikri Firmantao.

Pada deklarasi ini para mahasiswa ini menyatakan bahwa Papua adalah bagian dari Indonesia. "Kami Mahasiswa Kepulauan Riau Menyatakan Kami adalah Papua. Papua adalah Indonesia, damai Papua, damai Indonesia kitorang semua basudara. NKRI Harga Mati," ujar para mahasiswa meneriakkan deklarasi tersebut.

Sementara itu, salah seorang perwakilan mahasiswa Uniba yakni Yurika Peggy mengatakan, bahwa diskusi publik yang digelar oleh Divisi Humas Polri dan Bid Humas Polda Kepri ini sangat memberikan semangat untuk tidak saling menjatuhkan.

"Pada kegiatan ini kita saling bergandeng tangan bahwa Papua adalah Indonesia, dan Indonesia adalah Papua yang membuktikan kita adalah satu NKRI harga mati dan ini kegiatan sangat positif," ujarnya.

Dia juga mengatakan bahwa sebagai mahasiswa, dirinya juga mengajak rekan rekannya dan masyarakat luas untuk berhati-hati dalam menyeleksi berita. Jangan sampai percaya dengan berita hoaks dan agar tidak mengundang kericuhan antara anak bangsa. "Harus pandai kita saring mana berita yang benar mana yang tidak benar alias hoaks," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4564 seconds (0.1#10.140)