Gelar Seminar di Undip, Kemendikbud Bedah Pemikiran Gus Dur di Bidang Maritim

Selasa, 27 Agustus 2019 - 14:05 WIB
Gelar Seminar di Undip, Kemendikbud Bedah Pemikiran Gus Dur di Bidang Maritim
Gelar Seminar di Undip, Kemendikbud Bedah Pemikiran Gus Dur di Bidang Maritim
A A A
SEMARANG - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendibud) menggelar seminar Tokoh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan tema “Multikulturalisme dan Kemaritiman” di kampus Universitas Diponogoro (Undip), Semarang, Senin 26 Agustus 2019.

Dimoderatori Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponogoro, Yetty Rochwulaningsih, seminar tersebut menghadirkan beberapa narasumber antara lain Sekertaris Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Agus Dermawan, Prof. DR. Singgih Tri Sulistiyono, M.Hum. (Dosen FIB UNDIP), Mantan Menteri Keluatan dan Perikanan Prof. Rokhmin Dahuri, dan Prof. Mudjahirin Thohir, M.A. (Dosen FIB UNDIP).

Salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut, Pakar Kemaritiman yang juga Guru Besar IPB, Prof. Rokhmin Dahuri memaparkan pemikiran Gus Dur tentang kemaritiman. Gus Dur diakui Ketua Bidang Kelautan dan Perikanan DPP PDIP itu berhasil meletakan kembali dasar-dasar pembangunan ekonomi yang selama ini berorientasi darat.

“Beliau menekankan perlunya reorientasi pembangunan ekonomi dari basis daratan kembali ke basis kelautan. Terlebih Indonesia berada di kawasan lautan Hindia-Pasifik yang sangat strategis dalam kancah perekonomian global,” katanya melalui siaran pers yang diterima SINDOnews, Selasa (27/8/2019).

Reorientasi pembangunan yang digagas Gus Dur lanjut Rokhmin sekaligus meluruskan sejarah bangsa yang pernah Berjaya di masa lalu sebagai bangsa maritim. “Sejarah membuktikan bahwa kejayaan bangsa kita di masa lalu berakar di laut, dengan pembangunan berbasis kelautan kekuasaan kerajaan Sriwijaya, Majapahit, dan Kesultanan Islam disegani di dunia. Bahkan dengan berbasis kelautan inilah Agama Islam berkembang pesat,” ujarnya.

Rokhmin Dahuri menegaskan sebelum era Presiden Gus Dur telah terjadi reorientasi pembangunan dari basis kelautan menjadi daratan.

Ketua Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) itu menyebut salah satu terobosan besar dari Gus Dur saat menjadi presiden adalah mendirikan Departemen Eksplorasi Laut pada 26 Oktober 1999 yang sejak 2005 menjadi Kementerian Kelautan dan Perikanan

Dibawah kepemimpinan Gus Dur pula APBN untuk pemanfaatan potensi kemaritiman melonjak tajam dari Rp600 miliar menjadi Rp77 triliun. "Tidak hanya mengelola laut, Gus Dur juga mendorong penguatan nelayan-nelayan Indonesia dan ketahanan wilayah lautan Indonesia," pungkas Guru Besar Mokpo National University Korea Selatan itu.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3722 seconds (0.1#10.140)