Banten Masuk Puncak Musim Kemarau, Masyarakat Diimbau Hemat Gunakan Air

Rabu, 21 Agustus 2019 - 21:11 WIB
Banten Masuk Puncak Musim Kemarau, Masyarakat Diimbau Hemat Gunakan Air
Banten Masuk Puncak Musim Kemarau, Masyarakat Diimbau Hemat Gunakan Air
A A A
SERANG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah Provinsi Banten mulai memasuki puncak musim kemarau hingga dua bulan ke depan. Untuk itu, masyarakat mewaspadai terjadinya kelangkaan air bersih.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi pada Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan Yanuar Hendri mengatakan, beberapa wilayah di Banten pada 60 hari ke depan terpantau tidak akan turun hujan. Dengan kata lain, Banten dan sekitarnya kini sudah memasuki puncak musim kemarau.

“Terpantau tidak hujan selama lebih dari 60 hari, antara lain di wilayah Jakarta. Kemudian di wilayah Tangerang, kemudian Serang di bagian utara, di Pandeglang di wilayah selatan dan Lebak bagian selatan,” kata Yanuar, Rabu (21/8/2019).

Dia menuturkan, dari kondisi itu pula timbuk beberapa potensi dampak yang harus diwaspadai seperti berkurangnya air bersih. “Musim hujan untuk Banten nanti paling cepat di akhir Oktober. Dari Agustus sampai Oktober ini kan masih ada sekitar dua bulan lagi. Suplai air bersih akan menurun, defisit kapasitasnya, mungkin bisa lebih berhemat menggunakan air bersih,” ujarnya.

Selain itu, peningkatan potensi polusi udara pada musim kemarau akan terjadi dari menumpuknya hasil pembuangan dari pembakaran bahan bakar kendaraan. Saat musim kemarau, polusi udara yang terlempar ke atmosfer bisa dinetralisir oleh air hujan yang turun.

“Biasanya yang akan menetralkan atmosfer itu hujan. Jadi kemungkinan adanya hujan, atmosfer akan kembali normal polusinya. Akan Tetapi karena perkiraannya tidak hujan, maka polusinnya menumpuk bagi atmosfer,” ungkapnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0248 seconds (0.1#10.140)