
Jembatan yang dibikin Satgas TMMD ini merupakan penghubung Desa Jimbung Kalikotes dengan Desa Krakitan Bayat, yang dijadikan akses jalan oleh warga baik petani, pedagang dan anak sekolah.
Menurut Kepala Desa Jimbung Siti Sumarsih mengatakan, awalnya jembatan ini terbuat dari bambu yang sangat memprihatinkan, warga yang akan menuju Desa Krakitan dan Waduk Rowo Jombor harus berputar sejauh 3 km, karena dirasa berbahaya saat melewati jembatan bambu.

"Banyak petani yang memilik hasil tani yang bagus namun dihargai sangat murah karena kendaraan tidak bisa masuk lokasi sawah. Karena sempitnya jalan dan kondisi jalan yang masih tanah, sehingga harus mengeluarkan anggaran untuk melangsir hasil panen ke jalan besar. Pernah terjadi anak sekolah yang lewat jembatan bambu terjatuh, karena mungkin terburu buru untuk masuk sekolah dan kalo berputar akan terlambat masuk sekolah,“ tutur Siti Sumarsih dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Selasa (23/7/2019).
Sekarang, kata dia, jembatan sudah dibuatkan oleh Satgas TMMD Reg 105 dan Kodim Klaten, dan hebatnya baru berjalan sekitar 10 hari jembatan sudah selesai dicor dan sekarang tinggal proses finising.
Baca Juga:
Sementara itu Dandim Klaten Letkol Inf Eko Setyawan, mengungkapkan kondisi jembatan bambu sangatlah tidak layak dan sangat berbahaya, kini pembuatan jembatan tinggal finising, dan tentunya akan dikebut oleh pasukan Satgas agar cepat selesai.
“Dengan adanya jembatan baru ini, dapat memperpendek jarak menjadi hanya 650 meter, apabila warga Jimbung akan menuju Rowo Jombor maupun Desa Krakitan, “ kata Dandim Klaten Letkol Inf Eko Setyawan.
(sms)