Kisah Nenek Wa Musaani Dukun Beranak yang 31 Tahun Menabung untuk Naik Haji

Rabu, 17 Juli 2019 - 09:12 WIB
Kisah Nenek Wa Musaani Dukun Beranak yang 31 Tahun Menabung untuk Naik Haji
Kisah Nenek Wa Musaani Dukun Beranak yang 31 Tahun Menabung untuk Naik Haji
A A A
BUTON SELATAN - Karena kegigihan menabung selama 31 tahun nenek Wa Musaani (80) yang berprofesi sebagai dukun beranak di Pulau Siompu, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun ini akhirnya bisa berhaji. Setiap kali melayani pasien urut dan bersalin sang nenek menyisihkan upahnya Rp10 ribu hingga Rp20 ribu ditabung untuk biaya haji.

Dalam keseharian Wa Musaani walau telah berusia lanjut namun oleh warga di Desa Lamaninggara, Kecamatan Siompu Barat, Kabupaten Buton Selatan dia tetap kerap dimintai tolong untuk mengurus persalinan dan mengurut bayi.

Setiap hari sang nenek rela berjalan kaki berkeliling kampung untuk menjenguk dan memeriksa kandungan pasiennya bahkan hingga membantu melahirkan setiap pasien.

Dari sinilah sang dukun beranak mendapatkan upah mulai dari Rp20 ribu hingga Rp50 ribu tergantung kondisi keuangan pasien. Tetapi pekerjaan ini tetap digelutinya dengan ikhlas dengan tujuan membantu orang banyak.

Nenek Musaani bekerja sebagai dukun beranak sudah 40 tahun lamanya dari situlah sejak 31 tahun silam sang nenek sudah mulai menyisihkan sebagian penghasilannya mulai Rp10 ribu perhari di tabung dalam kotak kayu sebagai modal berhaji.

Setelah tabungannya sudah cukup di tahun 2013, Nenek Wa Musaani mulai mendaftarkan haji di Kantor Kementerian Agama dengan membayar sebesar Rp25,5 juta dan masuk dalam daftar tunggu haji.

Berkat niat tulus dan kegigihannya Nenek Wa Musaani yang sehari-hari masih gemar makan sirih ini akhirnya mendapatkan informasi dari petugas haji Kantor Kementerian Agama Buton Selatan untuk berangkat haji tahun ini.

Nenek Musaani akan berangkat bersama 12 orang jamaah calon haji lain asal Kabupaten Buton Selatan ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji.

La Azama anak Wa Musaani, seluruh kelengkapan haji juga sudah diterima sang nenek. “Karena sudah lanjut usia dan lokasi jauh dari ibukota kabupaten dan harus menyeberang pulau. Petugas haji langsung mengantarkannya kelengkapan haji tersebut kerumah sang nenek,” kata dia, Rabu (17/7/2109).

Menurut dia, keluarga pun sangat bahagia karena apa yang dicita-citakan nenek Wa Musaani sejak puluhan tahun silam bisa terlaksana tahun ini. Walaupun pekerjaan hanya sebagai dukun beranak dan penghasilan seadanya sang nenek bisa juga naik haji.

Nenek Wa Musaani akan diberangkatkan tanggal 23 Juli 2019 nanti melalui Bandara Betoambari Baubau menuju Makassar. Pada tanggal 24 Juli 2019 akan bergabung di Kloter 25 Embarkasi Makassar di Pondok Haji Mina dan tanggal 25 akan diberangkatkan ke Jeddah Arab Saudi.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5711 seconds (0.1#10.140)