Mendikbud: Sekolah Swasta Harus Berbenah, Pemda Ikut Bertanggung Jawab

Jum'at, 05 Juli 2019 - 01:18 WIB
Mendikbud: Sekolah Swasta Harus Berbenah, Pemda Ikut Bertanggung Jawab
Mendikbud: Sekolah Swasta Harus Berbenah, Pemda Ikut Bertanggung Jawab
A A A
PEKANBARU - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof Muhadjir Effendy menekankan kepada seluruh sekolah swasta agar segera berbenah. Sekolah swasta diharapkan dapat memenuhi standar sekolah negeri.

"Saya minta sekolah swasta berbenah, perbaiki kualitas. Jangan banyak sekolah yang hanya bisa menampung dari calon siswa yang tidak lolos di negeri," ujar Muhadjir di Pekanbaru, Riau, Kamis (4/7/2019), saat acara Rakornas Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM).

Dia berharap kualitas pendidikan sekolah yang dikelola yayasan (swasya) minimal setara dengan sekolah negeri dalam semua hal. Bahkan dia berharap bisa lebih dari sekolah negeri.

Untuk itu, sekolah swasta harus memperbaiki kualitas sarana prasarana maupun tenaga pengajarnya. Dengan ada pembenahan, dia meyakini input yang dihasilkan akan lebih baik.

Namun untuk perbaikan mutu dari sekolah swasta, peran pemda sangat dibutuhkan. Hal ini karena daerahlah yang memberikan izin pendirian sekolah.

"Jangan sampai sekolah swasta mengecewakan orang tua murid. Pemda harus bertanggung jawab juga, karena mereka yang memberi izin. Jadi pemda bisa menekan mereka agar bisa lebih baik," tandasnya.

Jika sekolah swasta tidak berbenah, Mendikbud meyakini sekolah itu akan ditinggalkan calon siswa. Karena itu, perbaikan mutu harus segera dilakukan sekolah-sekolah swasta.

Dalam kesempatan itu Mendikbud juga sempat menyinggung soa sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Ia mengakui sistem zonasi PPDB tahun ini banyak menuai pro dan kontra. Namun dia menegaskan kebijakan itu sangat bagus untuk pemerataan.

"Pasti ada yang puas, ada yang tidak. Namanya juga sistem," ucapnya.

Dia menjelaskan bahwa sistem zonasi merupakan strategi pemerintah dalam melakukan pemerataan pendidikan. Dengan diterapkannya zonasi maka tidak ada lagi yang namanya sekolah unggulan.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.4005 seconds (0.1#10.140)