Taty Kreasikan Batik Cirebon Lebih Modern dan Mendunia

Kamis, 04 Juli 2019 - 17:37 WIB
Taty Kreasikan Batik Cirebon Lebih Modern dan Mendunia
Taty Kreasikan Batik Cirebon Lebih Modern dan Mendunia
A A A
CIREBON - Sebagai warisan budaya, batik di berbagai daerah memiliki motif khas tertentu. Di antaranya batik Cirebon, Jawa Barat yang terus berkembang secara bisnis dan desain dengan kelestariannya yang terus dijaga.

Di daerah dengan julukan Kota Wali ini, Taty Sugiarti mampu mengkreasikan batik menjadi lebih modern.
Dosen hukum di Universitas Gunung Jati Cirebon ini lahir dan dibesarkan di Cirebon sehingga telah mencintai batik khas daerahnya sejak muda.

Dia pada 2016 membuka usaha Batik Laksmi, yang diambil dari nama anak keduanya. Laksmi juga seorang Dewa yang menggambarkan keindahan, kecantikan, kemewahan, kecerdasan dan segala sesuatu yang bersifat baik.

Taty memasarkan produknya sendiri, setelah berhasil mengelola outlet muslim wanita. “Awalnya saya memilih dan membawa bahan batik dari Cirebon ke Bandung untuk dipasarkan ke teman-teman dekat, alhamdulillah produk ini dapat diterima masyarakat luas,” katanya.

Batik Laksmi pun dipakai oleh beberapa tokoh masyarakat karena kualitas produk yang dinilai sangat baik. “Saat ini batik Laksmi didukung oleh 15 karyawan dan perajin batik di Cirebon,” ungkap wanita dua anak ini.

Keinginannya untuk melestarikan budaya batik Cirebon serta mengenalkannya ke seluruh dunia dilakukan Taty dengan serius. Putrinya pun mengikuti langkahnya dengan lulus di bidang fashion design dan kini menjadi desainer Batik Laksmi.

“Saya ingin melestarikan batik Cirebonan dalam konteks yg lebih modern, baik di tingkat nasional dan international,” ujar Taty.

Produk batik kreasi yang dipasarkan pun bukan hanya pakaian saja, tapi juga dibuat menjadi hampers/ bingkisan cantik yang diminati banyak kalangan.

“Produk batik Laksmi mengedepankan keunikan desain dan detail tanpa merubah pakem dari batik itu sendiri”, ujar Taty yang kini telah memiliki pelanggan di seluruh Indonesia dan berbagai negara di kawasan Asia.

Dia mengaku bahwa penjualan batik Laksmi mencapai ratusan juta dengan memproduksi lebih dari 300 jenis batik tulis, cap dan print tiap bulannya. Perusahaannya mengalami peningkatan produksi hingga 80% pada puasa Ramadan hingga Lebaran 2019.

“Di musim Lebaran, pemesanan bingkisan batik exclusive meningkat dan menjadi salah satu produk terlaris kami”, tuturnya.

Dengan segudang kegiatan yang dilakukan, Taty sering menerima berbagai penghargaan dan mengikuti pameran di tingkat nasional. Selain itu, dia pun sukses membuka offline store di Bandung yang beralamat di Jalan Perumahan Setrasari Kulon Nomor 11.

Taty pun mengungkapkan bahwa berbagai hal mengenai pendistribusian barang menjadi sangat penting dalam menjalankan bisnis batik Cirebon ini.

“Tiap hari saya mengirimkan bahan baku dari Cirebon untuk dapat diproduksi di Bandung. Karena workshop bahan ada di Cirebon, tapi untuk pembuatan desain, penjahitan, packaging semua di Bandung,” jelasnya.

Selain itu, dia pun memasarkan produknya secara online. Pengiriman yang cepat dan aman menjadi salah satu pertimbangan Taty untuk mempercayakan keseluruhan proses pengiriman menggunakan jasa JNE.

“Dari awal memulai bisnis saya sudah menggunakan JNE dalam pendistribusian berbagai hal. Pelanggan saya dari pun banyak yang merupakan corporate customer, jadi saya juga harus mengutamakan layanan kirimannya,” jelasnya.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1714 seconds (0.1#10.140)