Jatijejer Siap Jadi Desa Atsiri Pertama di Jawa Timur

Jum'at, 12 Juli 2024 - 19:21 WIB
loading...
Jatijejer Siap Jadi...
Tim dari Ubaya dan UWKS melaksanakan program Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) Pengabdian kepada Masyarakat 2024. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
SURABAYA - Tim dari Universitas Surabaya ( Ubaya ) dan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya ( UWKS ) melaksanakan program Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) Pengabdian kepada Masyarakat 2024.

Program ini didanai Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) dalam rangka pengembangan Desa Atsiri Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.

Tim terdiri dari Marisca Evalina Gondokesumo dan Azminah (Fakultas Farmasi Ubaya), Bobby Ardiansyahmiraja (Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya), Dwie Retna Suryaningsih (Fakultas Pertanian UWKS) bersama 4 mahasiswa yaitu Stefany Halim, Angeline Dominica Yap, Tania Xaviera Sentosa, Aurel Vannessa.

Desa Jatijejer merupakan salah satu desa yang berada wilayah Kecamatan Trawas. Desa ini terdiri dari 3 dusun, yaitu Dusun Jatijejer, Dusun Tangkep dan Dusun Urung-urung mempunyai jumlah penduduk sekitar 2.100 orang dengan mata pencaharian utama sebagai petani.

Desa ini berada di wilayah lereng Gunung Penanggungan dan lereng Gunung Welirang dengan ketinggian 700 m dpl, memiliki kesuburan tanah yang sangat baik sehingga pemanfaatan dalam bidang pertanian harus dioptimalkan.

Tanaman unggulan yang banyak dibudidayakan petani Desa Jatijejer yaitu serai dapur (Cymbopogon citratus/DC) Stapf) dan serai wangi (Cymbopogon nardus (L.) Rendle).

Jatijejer Siap Jadi Desa Atsiri Pertama di Jawa Timur


Serai merupakan tanaman penghasil minyak atsiri . Dengan meningkatkan sektor produksi dan ekonomi melalui pemanfaatan potensi lokal, diharapkan kesejahteraan penduduk dapat ditingkatkan.

Ketua Tim Pengabdian Marisca Evalina Gondokesumo, menyatakan program ini merupakan bagian dari visi misi Fakultas Farmasi Ubaya untuk menjadi pelopor transformasi ilmu farmasi dan pendidikan praktik kefarmasian guna meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat.

"Tim kami akan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat Desa Jatijejer mengenai teknik budidaya tanaman atsiri, proses penyulingan hingga pembuatan produk dan pemasarannya," ujarnya.

Selanjutnya pada Rabu (10/7/2024), tim pelaksana bersama kepala desa beserta perangkat desa, kelompok tani, PKK dan Bumdes Desa Jatijejer mengikuti kegiatan pembelajaran lapangan di Rumah Atsiri Indonesia dan UPF Pelayanan Kesehatan Tradisional Tawangmangu.

"Di Rumah Atsiri Indonesia kami mengikuti Garden Tour dan Museum Tour. Saat Garden Tour kami mendapat pengalaman berkeliling kebun dengan lebih dari 100 jenis tanaman atsiri, melihat green house dan area penyulingan minyak atsiri. Sedangkan saat Museum Tour kami mengetahui sejarah terkait penemuan dan pemanfaatan minyak atsiri di dunia serta sejarah Pabrik Citronella yang berdiri sejak 1963 dan menjadi cikal bakal Rumah Atsiri Indonesia," tambahnya.

UPF Pelayanan Kesehatan Tradisional Tawangmangu merupakan transformasi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) menjadi bagian RSUP Dr. Sardjito dengan branding Hortus Medicus, menjalankan peran baru sebagai fasilitas pelayanan kesehatan, dengan keunggulan di bidang tanaman obat dan obat tradisional.

UPF Pelayanan Kesehatan Tradisional Tawangmangu mempunyai 2 lokasi yaitu di daerah Kalisoro dan Tlogodlingo. Pada lokasi Kalisoro, kami mengunjungi kebun tanaman obat dan etalase tanaman obat Kalisoro, nursery house, instalasi pasca panen dan klinik Hortus Medicus.

Kemudian pada lokasi Tlogodlingo berada pada lereng Gunung Lawu dengan ketinggian 1800 m dpl, tim mengunjungi kebun aromatik Tlogodlingo yang khusus ditanami tanaman penghasil minyak atsiri dan tempat penyulingannya hingga menghasilkan minyak atsiri berkualitas sesuai spesifikasi.

Anggota Tim Pengabdian, Azminah, mengatakan, dari pembelajaran lapangan ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang ingin dicapai dan memperluas wawasan masyarakat Desa Jatijejer, khususnya yang tergabung dalam kelompok tani, PKK, dan Bumdes, dalam membangun desa Jatijejer menjadi desa atsiri.

Kepala Desa Jatijejer, Akhmad Mujiono menambahkan, pembelajaran lapangan ini sangat berkesan dan bermanfaat. "Diharapkan semua pengalaman yang didapatkan dari Rumah Atsiri Indonesia dan UPF Pelayanan Kesehatan Tradisional Tawangmangu dapat diaplikasikan di desa Jatijejer. Desa Jatijejer siap menjadi pelopor desa atsiri di Jawa Timur," ungkapnya.

Kegiatan pengembangan desa atsiri akan dilakukan secara bertahap. Dimulai dari tim pengabdian melakukan berbagai pelatihan dan pendampingan budidaya tanaman atsiri, kemudian pelatihan dan pendampingan produksi minyak atsiri mulai dari skala kecil sampai skala besar hingga produk siap edar.

Tahapan selanjutnya adalah pengembangan produksi minyak atsiri dari berbagai tanaman penghasil minyak atsiri dan membuat berbagai macam produk dari bahan minyak atsiri. Tahap terakhir akan dilakukan pengembangan rumah atsiri di Desa Jatijejer.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1784 seconds (0.1#10.140)