Potret Miris Petugas Kesehatan yang Wafat di Pedalaman Papua

Minggu, 23 Juni 2019 - 14:54 WIB
Potret Miris Petugas Kesehatan yang Wafat di Pedalaman Papua
Potret Miris Petugas Kesehatan yang Wafat di Pedalaman Papua
A A A
WASIOR - Patra Marinna Jauhari, petugas kesehatan berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mengabdikan dirinya di pedalaman Papua Barat selama 10 tahun. Dia rela meninggalkan keluarganya di Palopo, Sulawesi Selatan, demi membantu warga Kampung Oya, Distrik Naikere, Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat.

Kampung Oya di Kabupaten Teluk Wondama diketahui sebagai daerah terpencil dan merupakan perbatasan dengan Kabupaten Kaimana. Untuk bisa mencapai kampung itu, butuh waktu tiga hari dan tiga malam dengan berjalan kaki. Alternatif lainnya, kalau mau cepat adalah menggunakan helikopter, tetapi biayanya cukup mahal.

Patra dilaporkan meninggal dunia pada Selasa (18/6/2019). Tetapi jenazahnya baru ditemukan rekannya pada Jumat (21/6/2019) Akibatnya, saat ditemukan, jenazahnya sudah mengeluarkan bau tak sedap.

Jenazahnya lalu diberangkatkan ke Wasior, Ibukota Kabupaten Teluk Wondama, dengan helikopter pada Sabtu (22/6/2019). Saat tiba di Wasior, kondisi jenazah almarhum Patra Marinna Jauhari tampak hanya dibungkus menggunakan kain dan dimasukkan di dalam kantong jenazah.

Ratusan kerabat dan kawan-kawan almarhum tak henti-hentinya menangis saat menjemput jenazah di bandara, mereka seakan tak percaya kalau Patra harus meninggal secepat itu.

Patra Marina Jauhari (ASN Perawat) yang meninggal dunia di Kampung Oya Distrik Naikere merupakan petugas kesehatan yang sedang melaksanakan tugas pelayanan medis di kampung tersebut.

Informasi meninggalnya Patra diketahui dari seorang warga kampung Oya, Tadius Mufara (28). "Patra Marina (ASN Perawat) Jauhari mengalami sakit sekitar 2 minggu dengan gejala sakit kepala dan muntah dan dehidrasi (kekurangan cairan)," ungkap Tadius, warga kampung Oya.

Ironisnya, selama sakit, warga diutus ke Kota Wasior untuk melaporkan kondisi kesakitan petugas medis tersebut kepada pihak Puskesmas Naikere dan Dinas Kesehatan dan Pemda Teluk Wondama. Namun, tidak ada tindak lanjut untuk menjemput petugas medis yang sakit tersebut.

Patra meninggal dunia pada hari Selasa 17 Juni 2019 sekitar pukul 22.00 WIT di Kampung Oya. Selanjutnya, pada 18 Juni 2019 pukul 04.00 WIT Tadius Mufara melakukan perjalanan dari Kampung Oya dan tiba di kampung Sararti pada 21 Juni 2019 dan bertemu dengan Ibu Sovia Wamafma (Patugas Kesehatan Puskesmas Naikere).

Informasi tersebut dilanjutkan ke Dinas Kesehatan dan keluarga di Wasior. Pada Sabtu 22 Juni 2019 jenazah Patra baru dapat dievakuasi ke Kota Wasior ibukota Teluk Wondama.Jenazah akan disemayamkan di rumah duka di kampung Manggurai Distrik Wasior direncanakan untuk dilakukan pengiriman jenazah ke Sulawesi. Apabila tidak dimungkinkan akan dilakukan pada 23 Juni 2019 di TPU Manggurai.
Potret Miris Petugas Kesehatan yang Wafat di Pedalaman Papua

Patra Marinna Jauhari ketika masih hidup. Foto/Chanry AS
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7158 seconds (0.1#10.140)