Kakorlantas: Kecelakaan Mudik Lebaran Turun Akibat Pengaruh Infrastruktur

Sabtu, 08 Juni 2019 - 22:09 WIB
Kakorlantas: Kecelakaan Mudik Lebaran Turun Akibat Pengaruh Infrastruktur
Kakorlantas: Kecelakaan Mudik Lebaran Turun Akibat Pengaruh Infrastruktur
A A A
JAKARTA - Angka kecelakaan lalu lintas di jalur darat selama arus mudik maupun arus balik Lebaran 2019 mengalami penurunan dibanding tahun 2018. Berdasarkan catatan aparat dari hasil Operasi Ketupat 2019, angka kecelakaan kendaraan roda empat maupun dua untuk arus mudik dan arus balik Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijiriah, terjadi penurunan sekita 62 persen dibandingkan tahun 2018 lalu.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Refdi Andri menilai menurunnya angka kecelakaan tersebut lantaran dampak dari semakin meningkatnya seluruh infrastruktur penunjang yang telah disediakan untuk masyarakat Indonesia. "Faktor yang mempengaruhi turunnya angka laka lantas adalah infrastruktur yang lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu, termasuk dengan sarana dan prasarana," ujar Refdi dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Sabtu (8/6/2019).

Selain infrastruktur penunjang, Refdi menyebut penurunan angka kecelakaan itu juga merupakan hasil dari kerja keras seluruh personel Polisi Lalu Lintas (Polantas) dan seluruh elemen lainnya. Kemudian, terciptanya komunikasi dan koordinasi yang baik antarlembaga negara dalam menyiapkan arus mudik dan balik.

"Kerja kami lebih optimal dengan semua mitra terkait. Saya merasakan dengan perencanaan yang matang menjadi hasil yang baik. Masyarakat yang melakukan pergerakan menyiapkan kendaraan yang lebih baik lagi dan yang terakhir pengemudi lebih paham arti dari keselamatan," papar Refdi.

Di sisi lain, Refdi menyampaikan pesan kepada seluruh agar tetap konsentrasi dalam berkendara saat arus balik menuju Jakarta. Dia juga berharap pergerakan bisa berjalan aman, nyaman, tertib, dan lancar.

Berikut cacatan hasil Operasi Ketupat dari H-7 sampai H+1 Lebaran:
-Pada tahun 2018 terjadi sebanyak 1.178 kasus kecelakaan. Sedangkan tahun ini hanya 446 kasus. Lalu, korban meninggal dunia pada 2019 sebanyak 109 orang. Jumlah itu lebih sedikit dibandingkan tahun 2018, yakni 254 jiwa.

-Korban luka berat pada tahun 2018 sekitar 272 orang dan tahun 2019 sebanyak 76 jiwa. Angka itu mengalami penurunan sekitar 72 persen.

-Korban luka ringan di tahun 2018 sebanyak 1.512 orang dan 2019 sebanyak 515 orang. Selisih tahun ini dibandingkan tahun kemarin menurun 66 persen.

-Untuk kerugian materi mengalami penurunan 68 persen pada tahun ini. Tahun 2018 tercatat kerugian mencapai Rp3.962.235.000, sedangkan 2019 ini sekitar Rp1.253.300.000.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6489 seconds (0.1#10.140)