Penyesuaian Tarif Angkutan Online Diapresiasi Organda

Senin, 06 Mei 2019 - 13:39 WIB
Penyesuaian Tarif Angkutan Online Diapresiasi Organda
Penyesuaian Tarif Angkutan Online Diapresiasi Organda
A A A
BANDUNG - Penyesuaian tarif angkutan online di Kota Bandung diapresiasi Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bandung.

Ketua Organda Kota Bandung Neneng Zubaidah mengatakan, belum mengetahui pasti angka kenaikan tarif angkutan online, namun Organda mengapresiasi langkah tersebut. Penyesuaian tersebut sebagai upaya pembenahan angkutan umum, terutama konvensional yang sempat terpuruk.

“Sebenarnya sampai sekarang saya belum monitor. Jadi saya belum bisa bicara banyak. Tapi kami (apresiasi) karena dalam rangka pembenahan. Karena angkutan lain (konvensional) kemarin kolap sekali. Makanya sekarang lagi berbenah lagi,” kata Neneng, Selasa (6/5/2019).

Dia mengakui, selama ini salah satu penyebab terpuruknya angkutan konvensional lantaran kalah bersaing terkait tarif dengan angkutan online yang lebih murah. Hal itu mengakibatkan penumpang beralih, tak lagi gunakan angkutan konvensional.

“Mereka minimal harus menyesuaikan (tarif) dengan umum. Itu lebih bagus. Karena memang izinnya belum tentu ada. Mereka hanya pelat hitam dan pegang STNK saja. Aturan lainnya juga nggak jelas. Sementara kami harus ada STNK, KIR, izin trayek, dan lainnya,” bebernya.

Sementara itu, Partner Engagement Head Bandung Grab Indonesia Argin Hasta Ginanjar mengakui, per 1 Mei 2019 lalu tarif transportasi di platform Grab naik dari Rp4.000 per km menjadi Rp9.000. Kenaikan tersebut berlaku di kota tertentu dan di dalam kota.

“Kami sangat mendukung dan ikuti aturan. Kami juga tidak khawatir, karena ini berlaku untuk semua angkutan online dan telah disepakati bersama,” kata Argin di sela sela nobar film Avanger And Game di Pascal 21, Kota Bandung, akhir pekan lalu.

Menurut dia, sampai saat ini belum terlihat respons masyarakat. Walaupun, mungkin ada penumpang yang keberatan. Pihaknya juga belum melihat ada penurunan jumlah penumpang secara statis akibat kenaikan tarif tersebut.

“Tapi kami beri promo khusus agar mau naik menggunakan platform kami. Walaupun memang itu promo, jadi hanya sementara. Kadang ada diskon dan tidak,” imbuhnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5049 seconds (0.1#10.140)