Duh, Pegawai Dinas Sosial PMD Pangandaran Dikelabui Orang Gila

Sabtu, 06 April 2019 - 08:53 WIB
Duh, Pegawai Dinas Sosial PMD Pangandaran Dikelabui Orang Gila
Duh, Pegawai Dinas Sosial PMD Pangandaran Dikelabui Orang Gila
A A A
PANGANDARAN - Pegawai di Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD) Kabupaten Pangandaran dikerjain orang gila. Salah satu orang gila yang baru saja diamankan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setelah diserahkan ke Dinsos PMD berhasil kabur dengan mengelabui pegawai.

Kepala Seksi Ketertiban Umum Satpol PP Kabupaten Pangandaran Umar mengatakan, pihaknya menerima laporan dari warga adanya orang gila yang meresahkan di sekitar alun-alun Parigi. "Orang gila itu sering mengambil makanan dari warung dan jemuran pakaian milik warga," kata Umar.

Atas laporan warga Satpol PP langsung mengamankan orang gila dan langsung menyerahkan ke Dinsos PMD Kabupaten Pangandaran.

Sekretaris Dinsos PMD Kabupaten Pangandaran Tjomi mengatakan, setelah orang gila berjenis kelamin perempuan yang mengaku dari Semarang itu diterima oleh Dinsos PMD terlihat memegang perut sambil berkata sakit. "Kami mengira orang gila itu lapar, lalu pegawai kami memberi makan dan minum," kata Tjomi.

Setelah selesai makan dan minum, orang gila itu masih saja memegang perut dan bilang sakit, lalu orang gila itu bicara ingin buang air besar. "Daripada orang gila buang air besar di ruangan kantor akhirnya kami antar ke toilet yang berada di belakang kantor," tambahnya.

Saat orang gila buang air besar, pegawai di Dinsos PMD menunggunya diluar toilet, namun karena terlalu lama akhirnya pegawai Dinsos PMD meninggalkannya.

"Karena ditunggu lumayan lama akhirnya ditinggalin. Tidak lama setelah itu pegawai Dinsos PMD bilang orang gila itu kabur lewat belakang setelah buang air besar," papar Tjomi.

Tjomi menjelaskan, saat ini Pangandaran belum punya rumah singgah penampungan orang gila, sedangkan keberadaan orang gila yang dibuang dari luar daerah perbatasan Jawa Tengah terus terjadi. "Sejak dulu masalah orang gila sulit diatasi karena dengan ketidakjelasan alamat asal mereka," kata Tjomi.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4726 seconds (0.1#10.140)