Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, 2 Kabupaten di NTT Diguyur Hujan Abu Vulkanik
loading...
Dua kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diguyur hujan abu vulkanik dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Foto/Joni Nura
A
A
A
SIKKA - Dua kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diguyur hujan abu vulkanik dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Dua kabupaten tersebut adalah Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka.
Hujan abu vulkanik merupakan hasil guguran awan panas Gunung Api Lewotobi Laki-Laki . Wilayah paling terdampak, adalah Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur dan Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka.
Abu vulkanik ini memenuhi sepanjang jalan Trans Flores dan permukiman warga. Yakobus, seorang warga Kabupaten Sikka mengatakan, abu vulkanik ini sudah dua hari ini turun menutup tanaman dan atap rumah.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki, Herman Yoseph mengatakan, hujan abu vulkanik terbawa angin sehingga Kabupaten Sikka akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Sampai, Jumat (7/6/2024) sore, Gunung Lewotobi Laki-Laki masih erupsi sehingga warga yang berada di bawah kaki gunung diminta tetap waspada.
Terjadi erupsi tinggi kolom abu teramati kurang lebih 900 meter di atas puncak dengan amplitudo maksimum 47,3 milimeter, dalam durasi 8 menit 20 detik.
Hujan abu vulkanik merupakan hasil guguran awan panas Gunung Api Lewotobi Laki-Laki . Wilayah paling terdampak, adalah Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur dan Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka.
Abu vulkanik ini memenuhi sepanjang jalan Trans Flores dan permukiman warga. Yakobus, seorang warga Kabupaten Sikka mengatakan, abu vulkanik ini sudah dua hari ini turun menutup tanaman dan atap rumah.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki, Herman Yoseph mengatakan, hujan abu vulkanik terbawa angin sehingga Kabupaten Sikka akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Sampai, Jumat (7/6/2024) sore, Gunung Lewotobi Laki-Laki masih erupsi sehingga warga yang berada di bawah kaki gunung diminta tetap waspada.
Terjadi erupsi tinggi kolom abu teramati kurang lebih 900 meter di atas puncak dengan amplitudo maksimum 47,3 milimeter, dalam durasi 8 menit 20 detik.
(wib)
Explore More