Terungkap, Mayat Membusuk Dalam Toren di Tangsel adalah Bandar Narkoba
loading...
Kapolsek Pondok Aren Kompol Bambang Askar Sodiq dan jajarannya dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (29/5/24). FOTO/MPI/HAMBALI
A
A
A
JAKARTA - Polisi memastikan Devi Karmawan alias Devoy (26) yang ditemukan tewas membusuk di dalam toren air di Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), merupakan bandar narkoba . Polisi menduga Devoy halusinasi atau ketakutan sebagai reaksi memakai sabu.
"Kalau dari runut cerita kejadian yang disampaikan, DK itu adalah bagian dari BD (Bandar)," kata Kapolsek Pondok Aren Kompol Bambang Askar Sodiq, Rabu (29/5/24).
Pihak kepolisian pada Sabtu malam, 25 Mei 2024 melakukan penggerebekan berdasarkan informasi adanya peredaran narkoba jenis sabu di lokasi. Satu orang yang berhasil diamankan berikut barang bukti sabu adalah Abdul Aziz, dia bertugas sebagai kurir narkoba.
Dari hasil pengakuan Abdul Aziz, polisi mendapatkan sejumlah nama pelaku lainnya yakni DK alias Depoy, Dwi, dan Perong. Malam itu, polisi menyisir tempat kediaman mereka, namun para pelaku tak ditemukan.
Ketiga pelaku, termasuk DK masuk dalam status Daftar Pencarian Orang (DPO). Pihak kepolisian sendiri baru mengetahui jika jasad dalam toren adalah DK, setelah ada pihak keluarga yang mengenalinya melalui tato di punggung belakang.
"Ada tato di belakang, lalu kita cocokkan identitasnya," jelas dia.
Menurut Bambang, pelaku DK diduga masih di bawah pengaruh narkoba saat malam penggerebekan berlangsung. Kondisi itulah yang diduga membuat DK memilih bersembunyi ke dalam toren air.
"Kemungkinan yang bersangkutan ini masih ada reaksi memakai sabu itu hingga menbuat halu atau ketakutan," katanya.
"Kalau dari runut cerita kejadian yang disampaikan, DK itu adalah bagian dari BD (Bandar)," kata Kapolsek Pondok Aren Kompol Bambang Askar Sodiq, Rabu (29/5/24).
Pihak kepolisian pada Sabtu malam, 25 Mei 2024 melakukan penggerebekan berdasarkan informasi adanya peredaran narkoba jenis sabu di lokasi. Satu orang yang berhasil diamankan berikut barang bukti sabu adalah Abdul Aziz, dia bertugas sebagai kurir narkoba.
Dari hasil pengakuan Abdul Aziz, polisi mendapatkan sejumlah nama pelaku lainnya yakni DK alias Depoy, Dwi, dan Perong. Malam itu, polisi menyisir tempat kediaman mereka, namun para pelaku tak ditemukan.
Ketiga pelaku, termasuk DK masuk dalam status Daftar Pencarian Orang (DPO). Pihak kepolisian sendiri baru mengetahui jika jasad dalam toren adalah DK, setelah ada pihak keluarga yang mengenalinya melalui tato di punggung belakang.
"Ada tato di belakang, lalu kita cocokkan identitasnya," jelas dia.
Menurut Bambang, pelaku DK diduga masih di bawah pengaruh narkoba saat malam penggerebekan berlangsung. Kondisi itulah yang diduga membuat DK memilih bersembunyi ke dalam toren air.
"Kemungkinan yang bersangkutan ini masih ada reaksi memakai sabu itu hingga menbuat halu atau ketakutan," katanya.
(abd)
Lihat Juga :
