
Saat erupsi terjadi menurut Kepala Pos Pengamatan Gunung Agung I Dewa Made Merthayasa terlihat semburan lava panas setinggi 200 meter. Semburan debu vulkanik ini memicu terjadinya hujan abu dengan intensitas tipis mengarah ke tenggara atau arah Kota Karangasem dan sekitarnya.
“Semburan lava panas terlihat dari CCTV Bukit Asah sementara dari Pos Pengamatan di Rendang, Karangasem ditutupi kabut tebal. Potensi erupsi bisa terjadi sewaktu-waktu mengingat aktivitas kegunungapian Gunung Agung meningkat beberapa hari terakhir,” kata I Dewa Made Merthayasa.

Peningkatan aktivitas ini, kata dia, ditandai dengan meningkatnya gempa vulkanik dangkal dan dalam bersifat lokal. Mengingat masih tingginya potensi erupsi masyarakat di sekitar Gunung Agung diminta waspada kemungkinan terjadinya erupsi lebih besar.
“Warga di radius 4 kilometer dari puncak Gunung Agung diminta tidak melakukan aktivitas apapun. Petugas juga mengimbau warga waspada kemungkinan terjadinya banjir lahar dingin maupun hujan debu menyusul cuaca ekstrim yang masih terjadi di kawasan Bali Timur,” tandasnya.
Baca Juga:
(sms)