Panglima TNI dan Kapolri Gelar Silaturahmi dengan Ulama se-Sulawesi Selatan

Rabu, 13 Februari 2019 - 11:46 WIB
Panglima TNI dan Kapolri Gelar Silaturahmi dengan Ulama se-Sulawesi Selatan
Panglima TNI dan Kapolri Gelar Silaturahmi dengan Ulama se-Sulawesi Selatan
A A A
MAROS - Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri, Jend (Pol) Tito Karnavian kembali menggelar silaturahmi kebangsaan bersama para ulama. Silaturahmi ini diinisiasi oleh Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW), yang dilaksanakan bersama ulama se Sulawesi Selatan di Maros, Selasa 12 ebruari 2019, kemarin.

Tokoh ulama Sulsesl sekaligus tuan rumah, AGH Sanusi Baco merasa terhormat dikunjungi Panglima TNI dan Kapolri bersama Menaker dalam waktu bersamaan.

Kunjungan tersebut menurutnya menujukan soliditas dan kondusifitas keamanan menjelang pemilu. "Ini menunjukan soliditas dan kondusifitas situasi keamanan nasional menjelang pemilu," ujarnya melalui siaran persnya, Rabu (13/2/2019).

Dalam sambutannya, Panglima TNI menyampaikan rasa kagumnya pada pesantren sebagai samudera ilmu, Panglima yang dekat dengan ulama itu berharap pesantren di Indonesia tapat terus berkembang sesuai kebutuhan zaman.

"Pesantren adalah samudera ilmu para santri. Untuk itu Pesantren harus mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan jaman," ujar Panglima TNI.

"Saya yakin pesantren akan memberikan kontribusi yang lebih besar lagi di masa2 mendatang," tegasnya.

Diakui Panglima TNI, Pesantren memiliki keunggulan dibanding lembaga pendidikan lain karena disamping peserta didik mendapatkan pengetahuan juga mendapatkan pembakalan karakter dengan akhlaq yang mulia.

Ditempat yang sama, Sekjen MDHW Hery Haryanto Azumi mengatakan jika silaturahmi kebangsaan tersebut rutin dilakukan Panglima TNI dan Kapolri dengan para ulama dimana kegiatan tersebut disambut positif masyarakat.

"Kegiatan silaturahim ini mendapatkan sambutan baik dari publik karena bisa memberikan pesan-pesan positif yang dapat menimbulkan sikap optimis dalam menyikapi berbagai hoax yang melanda masyarakat," kata tokoh muda NU tersebut.

Heri menegaskan jika rasa cemas, khawatir dan ketakutan yang ditimbulkan oleh hoaks dan ujaran kebencian akan pupus oleh intensitas komunikasi dan budaya tabayyun antar berbagai elemen masyarakat.

Untuk itu, MDHW lanjut mantan ketua umum PB PMII itu akan terus memfasilitasi dialog dan forum komunikasi sejenis secara konsisten dan kontinyu.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9895 seconds (0.1#10.140)