Tim Pemenangan Prabowo-Sandi Targetkan 60% Suara di Sumut

Minggu, 03 Februari 2019 - 18:20 WIB
Tim Pemenangan Prabowo-Sandi Targetkan 60% Suara di Sumut
Tim Pemenangan Prabowo-Sandi Targetkan 60% Suara di Sumut
A A A
PADANGSIDIMPUAN - Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno , Sumatera Utara (Sumut), Gus Irawan Pasaribu, menargetkan 60% suara pemilih di Sumatera Utara untuk pasangan Capres nomor 2.

"Saya realistis saja, kalau pemilihan gubernur (pilgub) Sumut dulu masih 56%, ya, untuk pilpres ini jadi 60%," ujarnya saat menghadiri acara deklarasi relawan Prabowo-Sandi, Millenial Mantaps di Gedung Serbaguna Sihoring-Koring, Kota Padangsidimpuan , Minggu (03/02/2019).

Menurutnya, warga Sumut sudah cerdas untuk menentukan pilihannya, sehingga besar kayakinan target tersebut bakal tercapai. Sebagai ketua tim pemenangan, banyak program yang sudah dilakukan, mulai dari konsolidasi tingkat partai hingga membentuk tim relawan millenial Prabowo-Sandi. (Baca Juga: Menantu Jokowi Resmikan Posko Tim Monang di Padangsidimpuan )

Peluang kemenangan dari kalangan millenial cukup besar, mengingat animo para generasi muda untuk memilih pasangan Prabowo-Sandi cukup tinggi. Tugas utama Relawan Millenial Mantaps ini masuk ke tengah masyarakat untuk memberikan pencerahan tentang opini yang saat ini lagi dibangun oleh pemerintah yang menyatakan kondisi negara sedang baik-baik saja, padahal ternyata tidak.

Opini yang harus diluruskan itu mulai dari BBM satu harga hingga pengambil-alihan Blok Rokan dan Mahakam. Kata mantan Dirut Bank Sumut itu, jatuh tempo Blok Rokan sudah habis, sehingga secara tidak langsung kontraknya terputus. Semua yang ada di perusahaan itu sudah dibayar oleh pemerintah, namun, pertamina mendapatkan itu dari sistem lelang.

"Kalau kontraknya sudah habis, otomatis pengelola sebelumnya akan pergi, jadi jangan dibilang itu prestasi pemerintah, karena memang kontraknya habis," ujarnya. (Baca Juga: Ribuan Purnawirawan TNI/Polri Temui Prabowo Subianto di Hambalang )

Terkait BBM satu harga. Kondisi tersebut sudah ada sejak zaman pemerintahan sebelumnya. Alasannya, semua harga BBM sama di SPBU. "Pengemasan opini yang berdampak terhasap pembodohan rakyat," tandasnya.

Dia berharap kepada para millenial agar maksimal menyampaikan informasi kepada masyarakat, sehingga pembodohan tersebut tidak terjadi lagi.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.8339 seconds (0.1#10.140)