15 ASN Pemkot Tanjung Pinang Terjaring Razia di Kedai Kopi

Senin, 21 Januari 2019 - 13:58 WIB
15 ASN Pemkot Tanjung Pinang Terjaring Razia di Kedai Kopi
15 ASN Pemkot Tanjung Pinang Terjaring Razia di Kedai Kopi
A A A
TANJUNG PINANG - Sebanyak 15 aparatur sipil negara (ASN/PNS) Pemerintah Kota (Pemkot) Tanjung Pinang, Kepri, terjaring razia di sejumlah kedai kopi nongkrong saat jam kerja, Senin (21/1/2019). Padahal, sebelumnya Wali Kota Tanjung Pinang Syahrul telah mengingatkan ASN dan honorer tidak ada lagi yang nongkrong di jam kerja.

"Saya menjalankan perintah Pak Wali Kota untuk merazia ASN dan Honorer yang menghabiskan waktunya di kedai kopi di jam kerja," kata Wakil Wali Kota Tanjung Pinang Rahma usai merazia beberapa keda kopi di Batu 8 Tanjung Pinang.

Rahma mengatakan, setelah merazia sejumlah kedai kopi masih menemukan empat ASN terdiri dari dua orang dari Dinas Pendidikan dan Bagian Umum Sekretaris Daerah Kota Tanjung Pinang. Razia ini dilaksanakan guna mendisiplinkan ASN maupun honorer di lingkungan Pemkot Tanjung Pinang. Rahma juga menginginkan merazia para ASN yang sedang berkendara, bukan hanya yang nongkorong di kedai kopi.

"Empat ASN yang terkena razia ada di kedai kopi Jalan Nangka ada dua orang dan kedai kopi Gelora Jalan Raja Haji Fisibalillah dua orang. Sementara satu ASN lagi terjaring razia oleh Wali Kota Tanjung Pinang di kedai kopi Batu 10. Sementara 10 orang ASN lagi diamankan dari kedai kopi di wilayah Senggarang," kata Rahma.

Bagi ASN yang terjaring sanksi akan dikenakan sanksi tegas berupa kenaikan pangkatnya akan ditunda. Selain itu, pada saat upacara ASN yang kena razia akan mengenakan rompi tidak disiplin pada saat apel atau upacara bersama.

"Saya akan sampaikan sanksinya ke Pak wali kota agar kenaikan pangkat pegawai bersangkutan ditunda," kata Rahma.

Lanjut, kata Rahma, kegiatan razia ini akan konsisten dilaksanakan. Tujuannya, para pegawai baik ASN maupun honorer melaksanakan tanggung jawab dan fungsinya. ASN yang hendak keluar harus ada perintah yang jelas dari pimpinan masing-masing, kalau pun memenang hendak nongkrong pergunakan waktu istirahat. Rahma bersyukur ASN yang terkena razia tergolong sedikit.

"Saya akan konsisten setiap hari merazia para ASN, aturan ini berlaku sepanjang masa. Kalau mau istirat sudah ada jam istirahatnya, terpenting di jam kerja layani masyarakat sesuai tugas dan fungsinya," ujar dia.

Taufik, salah satu ASN yang terciduk mengaku singgah sebentar di kedai kopi untuk sarapan. Sebenernya dia bersama Roy hendak menjemput mobil. "Tadi mau jemput mobil pikap, sarapan sebentar. Mau gimana lagi kalau sudah terjaring begini," kata Taufik.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4847 seconds (0.1#10.140)