Gelombang 4 Meter Ancam Perairan Selatan Cilacap dan Yogyakarta

Minggu, 06 Januari 2019 - 16:42 WIB
Gelombang 4 Meter Ancam Perairan Selatan Cilacap dan Yogyakarta
Gelombang 4 Meter Ancam Perairan Selatan Cilacap dan Yogyakarta
A A A
CILACAP - Gelombang setinggi empat meter mengancam perairan selatan Jawa hingga empat hari ke depan. Warga yang tinggal di pesisir kawasan tersebut diminta untuk meningkatkan kewaspadaan sebagai antisipasi perubahan cuaca.

Informasi itu dirilis oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Cilacap. Peringatan dini gelombang tinggi berlaku mulai hari ini Minggu (6/1/2019) pukul 07.00 WIB sampai Rabu 9 Januari 2019 pukul 07.00 WIB.

“Tinggi gelombang 2,5 sampai 4 meter berpeluang terjadi di perairan selatan Cilacap, perairan selatan Kebumen, perairan selatan Purworejo, dan perairan selatan Yogyakarta,” kata prakirawan BMKG Feriharti Nugrohowati, dilansir dari akun resmi Twitter BMKG Jateng @bmkg_semarang.

Selain itu, gelombang hingga setinggi empat meter itu juga berpeluang terjadi di Samudra Hindia Selatan Cilacap, Samudra Hindia Selatan Kebumen, Samudra Hindia Selatan Purworejo, dan Samudra Hindia Selatan Yogyakarta.

Gelombang tinggi dipicu oleh tropical Cyclone Penny 990 hPa di Laut Karang Utara Queensland, Tropical Storm Pabuk 1004 hPa di Laut Andaman dan pola tekanan rendah 1011 hPa di Samudra Hindia Selatan Bali.

Pola angin di utara Indonesia umumnya bergerak dari arah barat laut-timur laut dengan kecepatan angin berkisar antara 5-35 knot, sementara di wilayah Indonesia umumnya angin bergerak dari arah barat daya sampai barat laut dengan kecepatan angin berkisar antara 5-25 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Cina Selatan, Laut Natuna Utara Perairan Pulau Rote-Kupang, Selat Makassar, Perairan sermata hingga Tanimbar, Perairan Kepulauan Kai-Aru, Laut Arafuru, dan Perairan Kepulauan Sangihe-Talaud.

“Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran,” tukasnya.

Untuk perahu nelayan, risiko keselamatan bila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Sementara kapal tongkang, kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Sedangkan Kapal Ferry, kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Kapal ukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar, kecepatan angin lebih dari 27 knot dengan tinggi gelombang di atas 4 meter.

“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” pungkasnya.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4735 seconds (0.1#10.140)