3 Jenis Makanan yang Bisa Menyebabkan Benjolan di Payudara

Kamis, 18 April 2024 - 06:00 WIB
loading...
3 Jenis Makanan yang Bisa Menyebabkan Benjolan di Payudara
Beberapa jenis makanan bisa menyebabkan benjolan di payudara. Tidak banyak orang menyadari risiko ini lantaran rasanya dan mengonsumsi menjadi makanan harian. Foto/Vn Express International
A A A
JAKARTA - Beberapa jenis makanan bisa menyebabkan benjolan di payudara. Sayangnya tidak banyak orang menyadari risiko ini lantaran rasanya yang lezat dan telah mengonsumsinya menjadi makanan harian.

Dokter sekaligus kreator konten, dr Kevin Mak mengatakan bahwa penyebab benjolan di payudara sering terjadi. Keadaan ini disebut sebagai fibroadenoma mammae (FAM) dan biasanya terjadi di usia 18-30 tahun karena konsumsi makanan tertentu.

“Walaupun penyebabnya belum 100 persen jelas, ini bisa terjadi karena respons jaringan payudara yang lebih aktif terhadap hormon estrogen. Salah satunya bisa karena konsumsi makanan-makanan yang mengandung hormon estrogen,” kata dr Kevin dikutip dari akun Instagram pribadinya, @drkevinmak, Kamis (18/4/2024).

3 Jenis Makanan yang Bisa Menyebabkan Benjolan di Payudara



Berikut sederet makanan yang bisa menyebabkan benjolan di payudara.



1. Seblak dan makanan instan
2. Junk food dan makanan yang diproses
3. Mi instan

Selain karena makanan tertentu, benjolan di payudara juga bisa terjadi karena faktor risiko tertentu. Misalnya adalah riwayat benjolan payudara di keluarga, minum pil KB sebelum usia 20 tahun, dan terkadang bisa timbul saat hamil atau menyusui.

“Banyak perempuan muda sering ngalamin benjolan di payudara dan saat kejadian pasti panik, takut, dan khawatir,” jelasnya.

“Tapi kalau pada tahu cara mengurangi dan menghindari hal-hal yang ada di post ini kayaknya bakal membantu banget mencegah penyakit FAM,” lanjutnya.



Di sisi lain, penting untuk diingat bahwa tidak semua benjolan di payudara adalah tanda kanker payudara.

Namun, jika Anda menemukan benjolan atau perubahan lain dalam payudara, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Selanjutkan akan dilakukan evaluasi lebih lanjut dan diagnosis yang tepat.
(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1302 seconds (0.1#10.140)