Wasito Kehilangan Cucu dan Anak saat Banjir Bandang

Jum'at, 30 November 2018 - 15:39 WIB
Wasito Kehilangan Cucu dan Anak saat Banjir Bandang
Wasito Kehilangan Cucu dan Anak saat Banjir Bandang
A A A
TAPANULI SELATAN - Luka di kaki kiri Wasito (56), korban banjir bandang di Desa Mosa Palang, Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), masih terlihat basah dan belum bisa berjalan.

Air matanya mulai menetes ketika bercerita tentang peristiwa banjir bandang yang menimpa diri dan keluarganya. Sembari mengusap kening dan kepalanya, suami dari Erniati Dalimunthe menceritakan musibah yang menimpanya saat banjir bandang.

Ketika hujan lebat datang, seisi rumahnya langsung berkumpul. Dia seakan sudah mempunyai firasat buruk, Waskito dan Erniati pun merangkul Cindi (11) dan Esta (2 bulan), yang merupakan anak dan cucunya.

Tak lupa, pasutri itu juga mengajak Rohani, menantu mereka yang sama-sama berada di dalam rumah. Malang nasib keluarga itu, selang beberapa menit saat di depan rumah, banjir bandang langsung menerjang mereka.

Mereka langsung lari, namun banjir sudah mengepung. Derasnya air ditambah dengan sampah yang dibawa membuat Wasito semakin sulit untuk menyelamatkan diri. Saat itu, Waskito menggendong cucunya (Esta), Sedangkan Cindi digendong istrinya."Saya pegang cucu lepas anak, sebaliknya digendong anak lepas cucu," ujar Waskito.

Perjuangannya untuk menyelamatkan cucu dan anaknya semakin tipis, karena tenaganya juga semakin lemah. Akhirnya dia terbentur batu sehingga anak dan cucunya terlepas. Dia bisa selamat karena tersangkut di salah satu pohon sawit.

"Saya tidak sadar, ternyata anak dan cucu saya sudah terlepas," ujarnya. Dia merasa menyesal karena tidak bisa menyelematkan anak dan cucunya itu.

Saat ini, dia hanya bisa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar cucu dan anaknya itu bisa ditemukan. Dia mengaku, peristiwa seperti itu sudah pernah terjadi di kampung mereka.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6642 seconds (0.1#10.140)