Selesai Dibangun Akhir 2017, Rusunawa Gemawang Belum Difungsikan

Jum'at, 23 November 2018 - 16:45 WIB
Selesai Dibangun Akhir 2017, Rusunawa Gemawang Belum Difungsikan
Selesai Dibangun Akhir 2017, Rusunawa Gemawang Belum Difungsikan
A A A
SLEMAN - Bangunan Rusunawa MBR DIY di Gemawang, Sinduadi, Mlati, Sleman mangkrak. Sejak selesai dibangun pada akhir 2017 lalu hingga kini belum juga difungsikan. Di halaman rusunawa mulai ditumbuhi rumput.

Dari segi fisik, bangunan rusunawa MBR DIY tergolong cukup representatif dibandingkan lainnya. Rusunawa ini memiliki 54 unit dengan ukuran 6 X 14 meter persegi. Ukuran ini pas bagi keluarga kecil (suami istri dan dua orang anak).

Kepala Desa (Kades) Sinduadi, Mlati, Sleman, Senen Haryanto mengatakan tidak mengetahui mengapa rusunawa Gemawang yang menempati tanah kas desa (TKD) Sinduadi itu belum difungsikan. Senen juga mengaku tak mengetahui peruntukkannya rusunawa tersebut.

"Karena itu kami berinisiatif menanyakan ke Kemen PUPR, termasuk mengajukan pengelolaannya," katanya di ruang kerjanya, Jumat (23/11/2018).

Menurut Senen, untuk kepentingan tersebut, pihaknya sudah mengirimkan surat ke Kemen PUPR sejak tiga bulan lalu. Namun sampai sekarang belum ada jawaban. Rencananya, jika dikelola desa, rusunawa itu akan diperuntukkan bagi warga Sinduadi yang belum memiliki rumah.

"Untuk regulasi sekarang tinggal mematangkan. Sehingga jika sudah ada kepastian, tinggal menerapkannya," ujarnya.

Saat ini sudah ada ratusan warga yang mengajukan permohonan untuk menempati Rusunawa Gemawang tersebut. Namun karena kapasitasnya hanya 54 unit, tidak semunya terakomodasi. Mereka yang terpilih sudah melalui seleksi.

"Jika sudah ada kepastian pengelolaannya diberikan kepada Sinduadi langsung kami fungsikan dan yang sudah mendaftar dan berhak langsung bisa menempatinya," katanya.

Bagi warga yang nantinya menempati rusunawa akan dikenakan uang sewa Rp500.000-Rp750.000 per bulan. Uang itu bukan untuk desa tetapi untuk kepentingan penghuni rusunawa sendiri, yaitu untuk membayar listrik, air, pemeliharaan lingkungan dan bangunan, termasuk untuk memberikan gaji bagi tenaga pengelola. Sisanya untuk kas desa.

"Jika diserahkan kemungkinan akan ada BUMDes yang mengelolanya," katanya.

Warga Gemawang, Sinduadi, Mlati, Sleman, Jati mengatakan tidak mengetahui di daerahnya ada rusunawa. Sebab selama ini tidak ada sosialiasi dari instansi terkait. Meski begitu mereka menyayangkan belum difungsikannya rusunawa tersebut. Padahal banyak
warga sekitar yang belum memiliki rumah.

"Saya tidak tahu di Gemawang ada rusunawa baru," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4952 seconds (0.1#10.140)