Puluhan Ikan Gergaji Ditemukan Sekarat Diduga Akibat Perubahan Iklim

Selasa, 02 April 2024 - 21:15 WIB
loading...
Puluhan Ikan Gergaji Ditemukan Sekarat Diduga Akibat Perubahan Iklim
Ikan Gergaji . FOTO/ IFL SCIENCE
A A A
FLORIDA - Fenomena aneh terjadi di Florida, di mana ikan gergaji gigi kecil yang terancam punah terlihat berputar-putar secara tidak menentu di Lower Florida Keys. Lusinan lainnya telah mati secara misterius.



Seperti dilansir dari IFL Science, Selasa (2/4/2024), NOAA Fisheries telah memulai upaya tanggap darurat pertama untuk mencegah kematian lebih lanjut.

Bekerja sama dengan organisasi konservasi dan akuarium, mereka berencana menyelamatkan dan merehabilitasi hewan yang terkena dampak di fasilitas karantina khusus.

Upaya penyelamatan ini merupakan yang pertama untuk spesies ikan hiu todak kecil.

109 ikan hiu todak terkena dampak dan 28 kematian tercatat. Mayoritas adalah individu besar dengan panjang 2,1 hingga 4,3 meter.

Kematian diprediksi lebih banyak karena ikan hiu todak memiliki daya apung negatif dan kecil kemungkinannya mengapung setelah mati. Dampaknya signifikan karena populasi ikan hiu todak bergigi kecil terbatas.

Penyebab masalah ini masih belum diketahui. Nekropsi tidak menemukan bukti infeksi, kadar oksigen rendah, polusi, atau gelombang merah beracun. Pengujian air dan sampel dari ikan hiu todak hidup yang tertekan sedang dilakukan.

Perubahan iklim mungkin menjadi faktor potensial. Suhu air laut di Florida Selatan mencapai 38,3°C (101°F) tahun lalu, setara dengan suhu mandi air panas. Suhu ekstrem ini dikhawatirkan berdampak besar pada keanekaragaman hayati di wilayah tersebut.

Ikan gergaji memiliki moncong panjang dan rata dengan gigi tajam, menyerupai gabungan hiu dan gergaji. Moncong ini digunakan untuk berburu dan mendeteksi mangsa. Setidaknya ada lima spesies ikan hiu todak, dan semuanya terancam punah.

Situasi ini menjadi perhatian besar bagi para ilmuwan dan pecinta lingkungan. Upaya penyelamatan dan penelitian terus dilakukan untuk memahami penyebab kematian dan melindungi spesies ini dari kepunahan.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1057 seconds (0.1#10.140)