Kemendikbudristek dan Komisi X DPR Bentuk Tim Kerja Pengembalian Manuskrip Milik Sultan HB II

Senin, 01 April 2024 - 17:01 WIB
loading...
Kemendikbudristek dan Komisi X DPR Bentuk Tim Kerja Pengembalian Manuskrip Milik Sultan HB II
Forum diskusi kelompok terpumpun yang digelar Direktorat Perlindungan Kebudayaan Kemendikbudristek. Foto/Ist
A A A
YOGYAKARTA - Langkah monumental terwujud dalam upaya menjaga warisan budaya Indonesia , khususnya manuskrip dan artefak milik Sri Sultan Hamengkubuwono II, dengan pembentukan Tim Kerja Pengembalian Manuskrip. Sebagai langkah awal, Kemendikbudristek dan Komisi X DPR telah membentuk tim ini untuk memulai proses repatriasi yang ditunggu-tunggu.

Forum diskusi kelompok terpumpun yang diselenggarakan pada 27-29 Maret lalu menghadirkan perwakilan dari Trah Sri Sultan Hamengkubuwono II. Direktur Perlindungan Kebudayaan Kemendikbudristek, Judi Wahjudin, menjelaskan bahwa forum tersebut bertujuan untuk mematangkan program repatriasi serta memvalidasi data awal terkait aset, manuskrip, dan benda bersejarah lainnya milik Sultan HB II.

Fajar Bagoes Poetranto, sebagai perwakilan dari keluarga besar Trah Sultan HB II, menyampaikan apresiasi atas langkah Kemendikbudristek dan dukungan Komisi X DPR, khususnya dari Fraksi Partai Gerindra. Poetranto juga menegaskan pentingnya kembalinya 7500 naskah dan artefak yang dirampas pada peristiwa Geger Sapehi 1812, dengan harapan agar kembali dalam bentuk asli.

"Manuskrip-manuskrip ini bukan hanya penting bagi keluarga besar kami, tetapi juga merupakan warisan budaya Indonesia yang dapat dimanfaatkan oleh generasi muda penerus bangsa," ungkap Poetranto.



Sekjen Nusantaram Eva Raksamahe, Suharno menyoroti pentingnya repatriasi warisan budaya ini sebagai hak negara. Menurutnya, manuskrip milik Sri Sultan HB II tidak hanya memperkokoh nasionalisme, tetapi juga berdampak besar pada sektor ekonomi, sosial, dan budaya yang multikultural.

"Pengembalian warisan budaya ini akan memberikan kontribusi penting dalam pembelajaran sejarah dan pemahaman sastra Jawa kuno serta filologi, memperkuat identitas kesejarahan Indonesia," tegas Suharno.

Di sisi lain, Ketua Tim Kerja Warisan Budaya Kemendikbudristek, Alwan Hadi menekankan kesiapan pihaknya dalam upaya repatriasi aset dan manuskrip milik Sultan HB II. "Kita harus mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk menunjang penyimpanan dan perawatan dokumen bersejarah tersebut," kata Alwan.

Dengan pembentukan Tim Kerja Pengembalian Manuskrip ini, diharapkan proses repatriasi warisan budaya Sri Sultan HB II dapat berjalan lancar, membawa pulang sejarah yang telah lama dirindukan bagi bangsa Indonesia.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1631 seconds (0.1#10.140)