Anggota DPR dan Bareskrim Polri Sidak SPBU di Babel

Kamis, 01 November 2018 - 14:39 WIB
Anggota DPR dan Bareskrim Polri Sidak SPBU di Babel
Anggota DPR dan Bareskrim Polri Sidak SPBU di Babel
A A A
BANGKA BELITUNG - Anggota Komisi VII DPR Eko Wijaya bersama BPH Migas dan Bareskrim Polri melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah SPBU di Bangka Belitung (Babel), Kamis (1/11/2018). Sidak dilakukan terkait laporan dan keluhan masyarakat yang diterima BPH Migas, lantaran sulitnya masyarakat mendapatkan BBM bersubdisi di Babel.

"BBM solar ini rawan penyelewengan, padahal ini untuk kepentingan masyarakat. Kita ingin BBM bersubsidi ini tepat sasarannya bukan malah diselewengkan atau disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab," kaat Eko saat melakukan sidak SPBU di Pangkalpinang, Babel.

Selain melakukan sidak lanjut Eko, tim gabungan juga melakukan pengecekan atau terra mesin SPBU. Hal ini dilakukan supaya BBM yang dikeluarkan sesuai dengan yang dibayar oleh masyarakat.

"Jangan sampai masyarakat atau pembeli rugi. Kita lakukan terra supaya berapa liter yang dikeluarkan oleh mesinnya sesuai dengan yang dibayarkan masyarakat," tegasnya.

Sementara anggota Komite BPH Migas, M Ibnu Fajar mengatakan bahwa sidak ini untuk memantau secara langsung kondisi di sentra-sentra pengisian BBM di Babel. Khususnya BBM yang bersubsidi dari pemerintah.

"Kalau kita temukan adanya dugaan penyalahgunaan BBM bersubsidi tentunya kita dari BPH Migas akan menindaklanjutinya. Kebetulan di sini juga ada Komisi VII yang merupakan mitra kita," terang Ibnu Fajar.

Dia mengingatkan, apabila warga melihat atau mendengar adanya penyalahgunaan BBM agar segera melaporkannya ke BPH Migas atau Komisi VII DPR RI atau juga pihak Pertamina.

Diakuinya laporan dari masyarakat yang masuk ke BPH Migas dari masyarakat bermacam-macam. Ada disebutkan terjadi kelangkaan BBM di Babel, ada juga dugaan penyelewengan atau penyalahgunaan BBM.

"Dari data yang ada di kami sampai September kuota BBM yang sudah terealiasasi 77%. Artinya sekitar 23% lagi itu masih cukup banyak dan ini harus kita lakukan pemantauan agar tidak diselewengkan," imbuh Ibnu.

Sementara dari hasil sidak dilakukan di lapangan, tim gabungan juga menemukan ada kendaraan yang membeli dari SPBU secara berlebihan dan menggunakan peralatan tak sesuai maka akan ditindak tegas.

"Tadi kita temukan adanya tangki modifikasi. Temuan ini akan kita laporkan agar SPBU nya diberikan tindakan tegas. Jangan sampai hal ini terulang lagi. Kasihan masyarakat mengeluhkan tidak adanya BBM bersubsidi,” pungkas Komite BPH Migas itu.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5031 seconds (0.1#10.140)