Pedagang Rejosari Minta Pemkot Salatiga Bangun Tempat Penampungan

Senin, 29 Oktober 2018 - 14:54 WIB
Pedagang Rejosari Minta Pemkot Salatiga Bangun Tempat Penampungan
Pedagang Rejosari Minta Pemkot Salatiga Bangun Tempat Penampungan
A A A
SALATIGA - Pedagang Pasar Rejosari, Salatiga, Jawa Tengah meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga segera membangun lokasi penampungan pedagang sementara. Permintaan itu disampaikan pedagang menyusul pasar darurat yang digunakan untuk berjualan saat ini akan dibongkar oleh investor pelaksana revitalisasi Pasar Rejosari.

"Kalau pasar darurat akan dibongkar kami minta pemkot segera membangunkan tempat penampungan agar pedagang bisa tetap berjualan. Sebab jika tempat penampungan belum ada dan pasar darurat sudah dibongkar, kami mau berjualan dimana," kata salah seorang pedagang Pasar Rejosari Ngatemi (67), Senin (29/10/2018).

Dia berharap, Pasar Rejosari segera dibangun agar pedagang bisa mendapat tempat yang layak untuk berjualan. Ngatemi tidak mempersoalkan pasar akan dibangun dengan anggaran APBD atau dengan sistem investasi.

"Kami hanya rakyat kecil dan akan ikut pemerintah saja. Mau dibangun dengan dana APBD atau dibangun investor silahkan. Yang penting pasar segera dibangun dan kami bisa menjangkau harga los atau kiosnya," ujarnya.

Sartini (36), pedagang sembako ini menuturkan, sebenarnya pedagang tidak mempermasalahkan sistem pembangunan Pasar Rejosari. Pedagang hanya minta, nantinya setelah pasar dibangun harga kios dan los terjangkau oleh pedagang.

"Itu harapan kami. Yang penting harga kios dan los terjangkau. Kalau harganya mahal, kami tidak bisa menjangkau karena modal kami terbatas," ucapnya.

Sementara itu, invenstor pelaksana revitalisasi Pasar Rejosari, yakni PT Patra Berkah Itqoni (PBI) hari ini melayangkan surat pemberitahuan rencana pembongkaran ke Dinas Perdagangan Kota Salatiga.

"Surat akan kami layangkan hari ini. Kami juga akan meminta kepastian kepada Pemkot Salatiga mengenai rencana pembangunan dengan dana APBD. Jika memang Pasar Rejosari akan dibangun dengan dana APBD, maka semua aset yang ada di lahan pasar akan kami ambil," kata penanggungjawab PT PBI di Salatiga Mustakim.

Menurut dia, pembongkaran pasar darurat paling lambat dilakukan pekan depan. "Kami sudah jengkel dengan Pemkot Salatiga. Enam tahun kita terkatung-katung, kalau dihitung kerugian kami sudah besar. Karena mengambil sikap tegas," tandasnya.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4688 seconds (0.1#10.140)