Kecewa dengan Pemkot, Investor Ancam Bongkar Pasar Darurat

Sabtu, 27 Oktober 2018 - 14:46 WIB
Kecewa dengan Pemkot, Investor Ancam Bongkar Pasar Darurat
Kecewa dengan Pemkot, Investor Ancam Bongkar Pasar Darurat
A A A
SALATIGA - Polemik revitalisai Pasar Rejosari, Salatiga, Jawa Tengah memanas setelah Dinas Perdagangan (Disperindag) Kota Salatiga mengajukan usulan anggaran untuk pembangunan pasar tradisional tersebut.

Investor pelaksana revitalisasi Pasar Rejosari, yakni PT PBI tidak terima lantaran dengan kebijakan Pemkot Salatiga tersebut dan mengancam akan membongkar pasar darurat yang selama ini digunakan untuk menampung pedagang.

Penanggungjawab PT PBI di Salatiga Mustakim menyatakan, pihaknya kecewa dengan kebijakan Pemkot Salatiga. Sebab sampai saat ini, belum ada pemutusan kontrak kerja revitalisasi Pasar Rejosari. "Sampai detik ini, Pemkot Salatiga dan PT PBI masih terikat kontrak kerja pembangunan Pasar Rejosari. Tapi kenapa, Dinas Perdagangan mengajukan usulan anggaran APBD untuk membangun Pasar Rejosari," katanya, Sabtu (27/10/2018).

Dia menyatakan, kalau Pemkot Salatiga hendak merubah perencanaan revitalisasi Pasar Rejosari yang sedianya dilaksanakan dengan sistem investasi, semestinya dibicarakan terlebih dahulu dengan investor. Apabila Pemkot Salatiga akan memutus kontrak kerja dengan PT PBI dan membangun Pasar Rejosari dengan dana APBD Kota Salatiga 2019, maka perusahaan akan mengambil aset yang sudah didirikan di lahan pasar tersebut.

Dia menjelaskan, pembangunan pasar darurat tersebut menelan dana perusahaan sekitar Rp1 miliar. "Pasar darurat akan kami bongkar minggu depan. Semua aset kita di lahan Pasar Rejosari akan kami ambil," tandasnya.

Menurut dia, sebelum melakukan pembongkaran, PT PBI akan melayangkan surat pemberitahuan kepada pedagang dan instansi terkait. Pedagang akan diberi waktu selama tiga hari untuk mengosongkan pasar darurat. "Setelah pasar darurat kosong, langsung kami bongkar. Soal pedagang mau berjualan dimana, itu urusan Pemkot Salatiga," ujarnya.

Staf PT PBI Salatiga Khafid menyatakan, pihaknya secara lisan sudah memberitahukan kepada pedagang mengenai pembongkaran pasar darurat yang dibangun PT PBI. "Kami sudah memberitahu pedagang, bahwa pasar darurat akan dibongkar dalam waktu dekat ini. Mengenai nasib pedagang selanjutnya menjadi urusan Dinas Perdagangan, bukan urusan kami," pungkasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga Ardiyantara menyatakan, pihaknya telah mengajukan usulan anggaran pembangunan Pasar Rejosari senilai Rp20 miliar ke tim anggaran Pemkot Salatiga.

Saat ini, usulan baru dibahas bersama Komisi B DPRD Kota Salatiga. "Usulan masih dalam pembahasan bersama Komisi B DPRD. Disetujui atau tidak, kami belum tahu," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5781 seconds (0.1#10.140)