RS Siloam Manado Sosialisasi Terapi Oksigen Hiperbarik

Rabu, 24 Oktober 2018 - 11:01 WIB
RS Siloam Manado Sosialisasi Terapi Oksigen Hiperbarik
RS Siloam Manado Sosialisasi Terapi Oksigen Hiperbarik
A A A
MANADO - Siloam Hospitals Manado menggelar sosialisasi manfaat pengobatan Hyperbaric Oxygen Therapy (HBOT) atau terapi oksigen hiperbarik.

Dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Rabu 24 Oktober 2018, acara media session “Hyperbaric Oxygen Therapy (HBOT) on Wound Healing and Wellness” dibawakan dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetika Siloam Hospitals Manado, dr Mendy Hatibie, Sp BP-RE.

“HBOT adalah metode pemberian oksigen murni kepada pasien dalam ruang bertekanan tinggi, yakni lebih dari 1 Atmosfer Absolut yang bertujuan guna meningkatkan dan memperbaiki kondisi tubuh,” kata Mendy.

Menurut Mendy, pada umumnya terapi ini ditujukan untuk penyakit dekompresi yang kerap dialami oleh para penyelam laut dalam. Selain itu, kata dia, HBOT juga dapat dimanfaatkan untuk mengobati berbagai indikasi klinis, antara lain penyembuhan luka tubuh (seperti luka bakar dan luka terkait penyakit diabetes mellitus) serta pencangkokan kulit.

Hal ini diakui secara resmi oleh Undersea and Hyperbaric Medical Society (UHMS) dan Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat pada tahun 2011. Mendy menjelaskan, pemberian oksigen murni dalam ruang bertekanan yang disebut chamber mampu menyuplai oksigen 10-15 kali lebih banyak dibandingkan jika pemberian oksigen dilakukan di permukaan laut atau pada tingkat atmosfer normal.

Menurut Mendy, HBOT sangat efektif untuk merangsang pembentukan pembuluh darah baru, mengurangi pembengkakan dan peradangan, menonaktifan racun, meningkatkan kemampuan sel darah putih untuk melawan infeksi. Juga membunuh beberapa jenis bakteri berbahaya, membantu tubuh membangun jaringan ikat baru, membersihkan racun dan produk sisa metabolisme, serta mempercepat proses penyembuhan.

“Bagi pasien diabetes melitus, HBOT dapat bermanfaat untuk mengatasi komplikasi masalah kesehatan yang biasanya sering terjadi,” ujar dia.

Adapun, kata Mendy, komplikasi tersebut disebabkan karena kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh berlangsung pada waktu lama sehingga merusak pembuluh darah dan sistem saraf. “Komplikasi diabetes bisa berakibat pada beberapa kerusakan bagian tubuh, seperti penyakit jantung, terganggunya fungsi ginjal, kebutaan, pembusukan kaki yang kadang memerlukan amputasi, dan impotensi,” jelas Mendy.

Hasil dari HBOT dapat dirasakan setelah menjalankan beberapa sesi terapi, dimana terapi ini juga dapat dijalankan bersamaan dengan terapi lain sesuai dengan rekomendasi dokter. Secara umum, semakin kronis kondisi penyakit maka sesi yang dibutuhkan juga bisa semakin banyak. “Suplai oksigen dari HBOT mampu memperbaiki fungsi saraf dan memperlancar peredaran darah, serta dapat meningkatkan kinerja insulin pasien diabetes,” jelas Mendy.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4441 seconds (0.1#10.140)