5.000 Santri Hadiri Upacara Hari Santri Nasional di Yogyakarta

Senin, 22 Oktober 2018 - 15:45 WIB
5.000 Santri Hadiri Upacara Hari Santri Nasional di Yogyakarta
5.000 Santri Hadiri Upacara Hari Santri Nasional di Yogyakarta
A A A
YOGYAKARTA - Tak kurang dari 5.000 santri mengikuti upacara Peringatan Hari Santri wilayah DIY yang dipusatkan di Lapangan Panahan, Jalan Kenari, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Senin (22/10/2018).

Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X yang bertindak sebagai pemimpin upacara menyebut peringatan ini dimulai dari peneguhan Hari Santri pada 2015 lalu. Ini menjadi momentum yang baik untuk meneguhkan dan mempertegas posisi santri. "Santri tetap memposisikan diri pada posisi yang strategis," ucapnya.

Ketua Kantor Wilayah Kemenag DIY, M Lutfi Hamid mengatakan, dalam Peringatan Hari Santri ini harus bisa memberikan pesan kepada masyarakat agar meniadakan hoax, ujaran kebencian serta perilaku-perilaku yang mengarah untuk mendiskreditkan pihak tertentu hanya karena kepentingan-kepentingan politik.

"Harapannya Hari Santri ke depan tidak milik institusi pemerintah melainkan tumbuh dari semangat masyarakat yang menyadari peran santri dan peran agama yang menyebarkan kedamaian," katanya.

Sebelumnya apel santri juga digelar di Lapangan Trirenggo, Bantul, Minggu (21/10/2018). Apel dimeriahkan dengan drama kolosal "Resolusi Jihad". Drama kolosal yang berlangsung sekitar 45 menit ini dibawakan oleh santriwan dan santriwati dari Ponpes Al Imdat dan Ponpes Krapyak.

"Drama ini memberikan gambaran perjuangan santri di zaman kemerdekaan dulu," kata Ketua Panitia Hari Santri Nasional ke dua, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Atobari.

Menurutnya, drama ini sengaja dipentaskan untuk mengingatkan para santri tentang perjuangan para santri dan ulama NU. Perjuangan di era kemerdekaan itu dimotori oleh KH Hasyim As'ari. PNS di RSUD Penembahan Senopati Bantul ini berharap para santri bisa meneladani perjuangan para pahlawan dan meneruskan perjuangan mereka.

"Kalau dulu santri berjuang dengan senjata, perang melawan penjajah namun satri saat ini berjuang melawan kebodohan, kemiskinan dan kesenjangan sosial," ujarnya.

Selain apel santri, berbagai kegiatan juga digelar dalam memperingati Hari Santri 2018. Di antaranya diklat santri, tanggap bencana, bela negara hingga halaqah santri.

Salah satu santri, Irfan memberikan apresiasi positif atas pelaksanaan apel santri ini. Apalagi dalam kegiatan tersebut juga dipentaskan drama kolosal Resolusi Jihad yang baru pertama digelar. "Drama kolosalnya sangat bagus. Penuh dengan makna dan pesan perjuangan bagi santri," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4310 seconds (0.1#10.140)