Bantu Korban Gempa, Pj Gubernur Jatim Adhy Terjunkan Tim Reaksi Cepat ke Pulau Bawean
loading...
A
A
A
SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) melakukan respons cepat setelah terjadi gempa bumi tektonik di wilayah Timur Laut Tuban , Jumat (22/3/2024). Gempa bumi berkekuatan 6.0 SR tersebut diikuti gempa susulan sebanyak 159 kali sampai Sabtu (23/3/2024) pada pukul 09.07 WIB.
Wilayah terdampak gempa mulai dari Kabupaten Gresik, Kabupaten Tuban, Kota Surabaya, Kota Lamongan, Kabupaten Bojonegoro, dan Kabupaten Pamekasan. Data BPBD Jatim ada 51 rumah rusak ringan, 13 rumah rusak sedang, dan 5 rumah rusak berat akibat gempa tersebut.
Selain itu gempa juga mengakibatkan kerusakan pada 2 sekolah, 4 rumah sakit, 1 pondok pesantren, 5 kantor desa, 3 tempat ibadah, 2 kandang ternak, 1 unit gedung, dan 2 motor.
Penjabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono menyampaikan bahwa semalam Pemprov Jatim melalui BPBD telah mengirimkan Tim Respon Cepat (TRC) ke Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Sebab, Pulau Bawean merupakan wilayah yang terdampak cukup parah karena paling dekat dengan pusat gempa.
“Tim dari BPBD, Basarnas, Kementerian PU, dan BMKG telah berangkat ke Pulau Bawean untuk melakukan asesmen potensi kerusakan dan kebutuhan mendesak warga. Pulau Bawean merupakan wilayah terdampak paling dekat dengan pusat gempa dan paling banyak mengalami dampak kerusakan,” ujarnya.
Selain itu, Adhy juga dijadwalkan akan turun langsung meninjau Pulau Bawean pada Minggu (24/3/2024). Diharapkan percepatan penanganan pasca terjadinya gempa bisa berjalan lancar.
“Rencananya saya juga akan langsung turun ke sana untuk memastikan bahwa seluruh warga terdampak bisa terpenuhi kebutuhannya. Sekaligus melakukan asesmen lapangan terhadap dampak dari gempa yang terjadi supaya bisa segera kita tangani,” ujarnya.
Tak hanya di Bawean, sebagaimana diketahui, dampak gempa juga dirasakan di Surabaya. Bahkan salah satu rumah sakit yaitu RS Unair Surabaya mengalami kerusakan cukup berat.
Gedung rumah sakit retak-retak dan rusak. Hal ini menyebabkan pasien harus diungsikan di tanah terbuka di luar gedung.
BPBD Jatim melakukan gerak cepat melalui pendirian tenda pengungsi di IGD pengungsi RS Unair Surabaya. Sedikitnya, tiga unit tenda telah didirikan sebagai upaya percepatan penanganan dampak gempa yang terjadi di RS Unair.
“Saat ini kami terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota, BPBD Kabupaten/Kota, Kementerian PU, Basarnas, dan BMKG untuk menentukan langkah-langkah mitigasi bencana dan percepatan penanganan pasca gempa,” imbuh Adhy.
Dalam kesempatan ini, Adhy menyampaikan agar masyarakat tidak panik apabila terjadi gempa susulan. “Bila memungkinkan untuk keluar, segera keluar ke lapangan terbuka. Namun bila tidak memungkinkan gunakan meja atau benda kokoh lainnya untuk berlindung di bawahnya,” ujarnya.
Wilayah terdampak gempa mulai dari Kabupaten Gresik, Kabupaten Tuban, Kota Surabaya, Kota Lamongan, Kabupaten Bojonegoro, dan Kabupaten Pamekasan. Data BPBD Jatim ada 51 rumah rusak ringan, 13 rumah rusak sedang, dan 5 rumah rusak berat akibat gempa tersebut.
Selain itu gempa juga mengakibatkan kerusakan pada 2 sekolah, 4 rumah sakit, 1 pondok pesantren, 5 kantor desa, 3 tempat ibadah, 2 kandang ternak, 1 unit gedung, dan 2 motor.
Penjabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono menyampaikan bahwa semalam Pemprov Jatim melalui BPBD telah mengirimkan Tim Respon Cepat (TRC) ke Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Sebab, Pulau Bawean merupakan wilayah yang terdampak cukup parah karena paling dekat dengan pusat gempa.
“Tim dari BPBD, Basarnas, Kementerian PU, dan BMKG telah berangkat ke Pulau Bawean untuk melakukan asesmen potensi kerusakan dan kebutuhan mendesak warga. Pulau Bawean merupakan wilayah terdampak paling dekat dengan pusat gempa dan paling banyak mengalami dampak kerusakan,” ujarnya.
Selain itu, Adhy juga dijadwalkan akan turun langsung meninjau Pulau Bawean pada Minggu (24/3/2024). Diharapkan percepatan penanganan pasca terjadinya gempa bisa berjalan lancar.
“Rencananya saya juga akan langsung turun ke sana untuk memastikan bahwa seluruh warga terdampak bisa terpenuhi kebutuhannya. Sekaligus melakukan asesmen lapangan terhadap dampak dari gempa yang terjadi supaya bisa segera kita tangani,” ujarnya.
Tak hanya di Bawean, sebagaimana diketahui, dampak gempa juga dirasakan di Surabaya. Bahkan salah satu rumah sakit yaitu RS Unair Surabaya mengalami kerusakan cukup berat.
Gedung rumah sakit retak-retak dan rusak. Hal ini menyebabkan pasien harus diungsikan di tanah terbuka di luar gedung.
BPBD Jatim melakukan gerak cepat melalui pendirian tenda pengungsi di IGD pengungsi RS Unair Surabaya. Sedikitnya, tiga unit tenda telah didirikan sebagai upaya percepatan penanganan dampak gempa yang terjadi di RS Unair.
“Saat ini kami terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota, BPBD Kabupaten/Kota, Kementerian PU, Basarnas, dan BMKG untuk menentukan langkah-langkah mitigasi bencana dan percepatan penanganan pasca gempa,” imbuh Adhy.
Dalam kesempatan ini, Adhy menyampaikan agar masyarakat tidak panik apabila terjadi gempa susulan. “Bila memungkinkan untuk keluar, segera keluar ke lapangan terbuka. Namun bila tidak memungkinkan gunakan meja atau benda kokoh lainnya untuk berlindung di bawahnya,” ujarnya.
(wib)