Kemenag: Potensi Zakat Indonesia Capai Rp327 Triliun Baru Terealisasi Rp40 Triliun

Jum'at, 22 Maret 2024 - 21:00 WIB
loading...
Kemenag: Potensi Zakat Indonesia Capai Rp327 Triliun Baru Terealisasi Rp40 Triliun
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag Waryono Abdul Ghafur mengatakan, potensi zakat di Indonesia mencapai Rp327 triliun namun baru terealisasi Rp40 triliun. Foto/MPI/widya michella
A A A
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) menyebut, potensi infaq, sedekah, dan wakaf di Tanah Air sebesar Rp327 triliun per tahun. Kendati demikian, hingga saat ini realisasinya hanya sebesar Rp 40 triliun.

Oleh karena itu dibutuhkan kerja sama dari seluruh pihak untuk mengelola potensi tersebut. "Potensi zakat di Indonesia capai Rp327 Trilun, yang baru bisa dikelola sekitar Rp40 triliun, potensi yang sangat besar semua stakeholders harus punya persepsi yang sama. Bagaimana zakat terakumulasi dan terdistribusi kepada yang berhak," kata Wakil Menteri Agama, Saiful Rahmat Dasuki, saat pembukaan Festival Ramadan, di Kemenag, Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2024).

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag Waryono Abdul Ghafur menjelaskan rendahnya realisasi zakat dikarenakan amil zakat di Indonesia sekitar 10.000. Di mana dari 10.000 baru 580 pengelola zakat yang memiliki sertifikasi amil.


"Pertama, Amil kita itu baru 10.000 sekian, yang bersertifikat baru 580-an artinya untuk meng-collect potensi zakat yang sedemikian besar itu yang penting amilnya harus tercukupi. Kalau amil-nya belum cukup ya kita masih agak berat,"ucapnya.

Ke depan, pihaknya akan mendorong Program Sertifikasi yang diawali dengan memetakan kebutuhan amil. Selain itu, guna memenuhi literasi zakat dan wakaf di masyarakat, Kemenag akan melibatkan seluruh stakeholders di KUA, termasuk penghulu, penyuluh agama, serta tokoh agama dan masyarakat.



Adapun Baznas, Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, serta Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah sepakat untuk meluncurkan KUA sebagai Unit Pengelola Zakat (UPZ) dengan kewenangan yang diberikan kepada Baznas. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan literasi zakat dan wakaf serta memperluas perannya dalam pembangunan nasional.

"Maka kami dorong Baznas itu memfasilitasi pendirian UPZ adalah dalam rangka mencapai potensi zakat. Memfasilitasi pendirian UPZ di KUA,"katanya.

Adapun nantinya ada sebanyak 90 KUA tipe A yang dirancang untuk pendirian UPZ. Sehingga KUA tersebut dapat mengumpulkan zakat di masing-masing daerah. "Seluruh KUA tipe A insyaallah akan jadi UPZ semua. Tipe A jumlahnya sekitar 90 (lokasi) menyebar,"tuturnya.

Sebagai informasi, pelaksanaan Festival Ramadan juga dilakukan penyaluran 1,5 juta bantuan secara serentak yang ditampilkan melalui siaran langsung video conference. Kegiatan ini didaftarkan pada Rekor MURI Indonesia.

“Kegiatan ini dilakukan serentak secara Hybrid di berbagai wilayah Kanwil Kemenag Provinsi, Kab/Kota. Baznas Provinsi, Kab/Kota. LAZ Nasional provinsi maupun kabupaten dan kota. Kegiatan Penyaluran bantuan sebanyak 1,5 juta paket ini berkisar Rp150.000 hingga Rp200.000. Kegiatan ini juga berhasil mendapatkan rekor MURI,” ungkap Waryono.

Festival Ramadan ini, kata Waryono, menjadi sebuah panggung untuk membawa semua lebih dekat kepada kebaikan dan kepedulian. Melalui kegiatan yang menginspirasi dan edukatif, Kementerian Agama mengundang seluruh masyarakat, lembaga zakat, dan stakeholders terkait untuk berpartisipasi aktif dalam Festival Ramadan guna wujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan semangat gotong royong.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1944 seconds (0.1#10.140)