822 Siswa Poles 2.018 Pot Bergambar Flora Fauna

SEMARANG - Sebanyak 822 siswa SMP Negeri 37 Semarang, Jawa Tengah memanfaatkan barang bekas berupa kaleng cat menjadi barang bermanfaat untuk digunakan sebagai pot. Mereka pun memoles 2.018 pot kaleng bekas dengan gambar warna-warni bertema flora dan fauna dengan menggunakan crayon.

Kegiatan edukatif itu tercatat dalam Lembaga Prestasi Dunia Indonesia Dunia (Leprid) sebagai rekor melukis dengan media kaleng bekas cat terbanyak. Penghargaan diberikan kepada Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi sebagai pemrakarsa dan pendukung, serta kepada Kepala Sekolah SMP N 37, Mukaromah selaku pemrakarsa dan penyelenggara.

"Semua kaleng yang menggambar flora dan fauna adalah siswa-siswi. Momen menggambar kaleng cat bekas ini dilakukan secara massal yang bertujuan memberikan wadah kreatifitas kepada siswa-siswi. Kegiatan ini juga untuk memeriahkan HUT Ke-24 berdirinya SMP Negeri 37 Semarang," kata Kepala Sekolah Mukaromah.

Menurutnya, pemanfaatan kaleng cat bekas ini juga untuk meminimalisir limbah plasik tempat cat. Sementara, Wali Kota Semarang berharap kaleng bekas yang telah digambar aneka ragam flora dan fauna Indonesia agar dapat dimanfaatkan sebagai tempat media tanam guna menghijaukan sekolah.

"Anak-anak harus bisa menjaga lingkungan dan menanami setiap ruang agar tampak hijau sehingga menarik dipandang dan sehat," kata Hendrar Prihadi.
Bisa dibayangkan, kata dia, dalam sehari terdapat 1.100 ton kubik sampah yang setiap hari diangkut ke TPA Jatibarang. Di mana 45 persennya sampah anorganik seperti kaleng bekas ini jika semuanya diolah, maka sampah yang dibawa ke Jatibarang semakin hari semakin menurun.

“Tentu kegiatan ini merupakan bagian daripada komitmen masyarakat Kota Semarang untuk menjaga lingkungan khususnya pengelolaan pengelolaan sampah di Kota Semarang,” tukasnya.

General Manager Leprid, Fitricia Arisusanti mengapresiasi berupa penghargaan atas prestasi yang berhasil dilaksanakan sebagai rekor Melukis dengan Media Kaleng Bekas Cat Terbanyak. “Leprid sangat mengapresiasi karya, karsa dan ide kreatif yang memanfaatkan barang bekas untuk dapat difungsikan dan digunakan kembali menjadi karya baru yang layak pakai. Seperti yang dilakukan siswa-siswi SMPN 37 Semarang ini,” ungkap Fitricia.