Prancis Marah Dituding Rusia Hendak Kerahkan 2.000 Tentara ke Ukraina

Rabu, 20 Maret 2024 - 15:10 WIB
loading...
Prancis Marah Dituding Rusia Hendak Kerahkan 2.000 Tentara ke Ukraina
Prancis marah setelah dituding bos mata-mata Rusia bersiap mengerahkan 2.000 tentara ke Ukraina. Foto/REUTERS
A A A
PARIS - Pemerintah Prancis marah setelah bos mata-mata Rusia menuding Paris bersiap untuk mengerahkan 2.000 tentara ke Ukraina untuk membela Kyiv melawan Moskow.

Kementerian Pertahanan Prancis menyebut tudingan itu sebagai disinformasi dan pernyataan yang tidak bertanggung jawab.

“Manuver yang dilakukan oleh Sergey Naryshkin, Direktur Intelijen Luar Negeri (SVR) Rusia, sekali lagi menggambarkan penggunaan disinformasi secara sistematis oleh Rusia,” kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan, yang dilansir Sky News, Rabu (20/3/2024).

“Kami menganggap provokasi semacam ini tidak bertanggung jawab," lanjut Kementerian Pertahanan Prancis.



Naryshkin, yang dikutip kantor berita TASS, mengatakan Prancis sedang bersiap mengirim sekitar 2.000 tentara ke Ukraina.

"Tentara Prancis memang akan menjadi target prioritas yang sah untuk serangan Angkatan Bersenjata Rusia,” kata Naryshkin.

Hubungan Perancis-Rusia semakin memburuk dalam beberapa pekan terakhir karena Paris meningkatkan dukungannya kepada Ukraina, termasuk menandatangani perjanjian keamanan bilateral jangka panjang dan berjanji untuk mengirim lebih banyak rudal jelajah jarak jauh ke Kyiv.

Presiden Emmanuel Macron juga mengambil sikap yang lebih keras terhadap Rusia, dan bersumpah bahwa Moskow harus dikalahkan.

Dia tidak mengesampingkan bahwa suatu hari pasukan Eropa mungkin harus pergi ke Ukraina, meskipun telah menjelaskan bahwa Prancis tidak berniat memicu permusuhan terhadap Rusia.

Paris menuduh Rusia biasa menyebarkan informasi palsu. Pada bulan Januari, mereka menolak anggapan bahwa Paris memiliki tentara bayaran di Ukraina, sehari setelah anggota Parlemen Rusia mengadopsi resolusi yang mengecam tentara bayaran Prancis di negara tersebut.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1506 seconds (0.1#10.140)