Emosi, Suami di Serdang Bedagai Bunuh Selingkuhan Istrinya

Kamis, 27 September 2018 - 12:15 WIB
Emosi, Suami di Serdang Bedagai Bunuh Selingkuhan Istrinya
Emosi, Suami di Serdang Bedagai Bunuh Selingkuhan Istrinya
A A A
SERDANG BEDAGAI - Seorang suami nekat membunuh selingkuhan istrinya karena emosi. Kejadian tragis itu terjadi di Dusun V Desa Pergulaan, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara.

Hal itu terungkap setelah Polres Sergai bekerja sama dengan Polsek Firdaus berhasil menangkap pelaku Bambang Irawandi alias Bembeng (28) pada Selasa (25/9/2018) malam. Pembunuhan itu dilakukan Bambang Irawandi alias Bembeng dengan cara menusuk korban Nurdi (41) sehingga mengalami luka tusuk di bagian leher sebelah kiri serta luka tusuk di bagian perut dan meninggal di tempat.

"Korban dan pelaku ini tinggal di desa yang sama. Mereka bahkan dikabarkan masih berkerabat. Motif pembunuhan ini dendam karena istrinya diselingkuhi oleh Nurdi," kata Kasat Reskrim Polres Sergai AKP Alexander Piliang, Kamis (27/9/2018).

Bambang diketahui sudah emosi sejak beberapa hari sebelumnya karena mengetahui istrinya, Paini selingkuh dengan Nurdi. Pasangan ini pun terlibat pertengkaran. Bambang didampingi kepala dusun mendatangi kontrakan Nurdi. Mereka kemudian didamaikan dan pulang ke rumah masing-masing.

Namun sekitar pukul 20.30 WIB, Bambang kembali mendatangi kediaman Nurdi. Mereka kembali terlibat cekcok. "Malam itu dia nggak puas, didatangi lagi, sempat ribut. Diambilnya pisau dari rumah itu kemudian ditikamnya leher dan perut korban Nurdi," kata Alexander.

Akibat tikaman itu, Nurdi terkapar bersimbah darah. Pria yang berprofesi sebagai sopir ini tewas di tempat. Sedangkan Bambang langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor. Kebetulan personel Polsek Dolok Masihul sedang melakukan penindakan di kawasan itu. Tersangka dengan mudah ditangkap.

Petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti, seperti pisau dapur, sandal berlumur darah, dan baju korban. "Tersangka kemudian diserahkan ke Polsek Firdaus, karena memang wilayah mereka. Kami lihat perkembangannya. Kalau diperlukan, kasusnya akan kami ambil alih," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4485 seconds (0.1#10.140)