Napak Tilas Jalur Rel Tertua Buatan Belanda Sepanjang 11,6 Km

Rabu, 26 September 2018 - 15:00 WIB
Napak Tilas Jalur Rel Tertua Buatan Belanda Sepanjang 11,6 Km
Napak Tilas Jalur Rel Tertua Buatan Belanda Sepanjang 11,6 Km
A A A
SEMARANG - Sebanyak 70 pegawai PT KAI Daop 4 Semarang menggelar napak tilas jalur rel kereta api (KA) sepanjang 11,6 kilometer dari Stasiun Brumbung sampai dengan Stasiun Tanggung, Jawa Tengah. Jalur kereta api yang dibuka pada masa kolonial Belanda itu masih beroperasi hingga saat ini.

Stasiun Brumbung dan Stasiun Tanggung merupakan bagian dari empat stasiun tertua di Indonesia, setelah Stasiun Semarang dan Stasiun Alas Tua. Jalur ini pertama kali dibuka pada 10 Agustus 1867, dan menjadi perlintasan kereta api pertama yang beroperasi di Indonesia.
Jalur rel dari Semarang-Tanggung berjarak 25 kilometer itu dibuka oleh Gubernur Jenderal Ludolph Anne Jan Wilt Sloet Van De Beele. Meski telah beroperasi selama ratusan tahun, namun jalur ini menjadi salah satu urat nadi perlintasan kereta api di Tanah Air.

"Kita sebagai generasi penerus insan kereta api, harus banyak bersyukur bahwasannya transportasi kereta api di Indonesia hingga saat ini, terus mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Diharapkan nantinya, transportasi kereta api baik di sektor angkutan penumpang maupun angkutan barang, dapat terus meningkat dari tahun ke tahun. Sehingga nantinya, transportasi kereta api bisa menjadi tulang punggung bagi transportasi nasional," kata Kepala Daerah Operasi 4 Semarang, Yosita di sela kegiatan napas tilas, Rabu (26/9/2018).

Tercatat 16 perjalanan kereta api yang melintas di wilayah antara Stasiun Brumbung-Stasiun Tanggung setiap harinya. Ke-16 perjalanan kereta api tersebut terdiri dari 10 perjalanan KA penumpang dan 6 perjalanan KA barang. Adapun perjalanan kereta api penumpang yang melintas di wilayah Brumbung-Gundih di antaranya KA Brantas relasi Stasiun Pasar Senen-Blitar/pp, KA Matarmaja relasi Stasiun Pasar Senen-Malang/pp, KA Majapahit relasi Stasiun Pasar Senen-Malang/pp, KA Kalijaga relasi Stasiun Semarang Poncol-Stasiun Solo Balapan/pp, dan KA Bangunkarta relasi Surabaya Gubeng-Gambir/pp.

Menurut Yosita, kegiatan napak tilas sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Kereta Api yang jatuh pada 28 September 2018. Dengan bertambahnya usia, PT KAI berkomitmen terus meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jasa kereta api. Diharapkan dengan langkah tersebut, pengguna jasa layanan kereta api di bagian wilayah Pantura tengah ini dapat terus meningkat dari tahun ke tahun. Tercatat tren peningkatan jumlah penumpang di wilayah Daop 4 Semarang yang tumbuh secara positif.

Berdasarkan data statistik, jumlah penumpang pada 2016 mencapai 5.064.000 orang. Lalu pada 2017, jumlahnya meningkat 15 % menjadi 5.808.033 penumpang. Pada 2018 ditargetkan jumlah penumpangnya bisa mencapai 6.031.457 penumpang.

"Kami ucapkan terima kasih kepada para pengguna jasa kereta api yang telah mendukung terhadap perkembangan angkutan massal berbasis rel selama ini. Diharapkan ke depannya, transportasi kereta api bisa terus meningkat peran sertanya di dalam roda pembangunan ekonomi di wilayah Jawa Tengah pada khususnya, dan Bangsa Indonesia pada umumnya," ucap Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Suprapto.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4757 seconds (0.1#10.140)