Jabar Dorong Pemulihan Bisnis Umrah lewat Kertajati

Jum'at, 14 Agustus 2020 - 23:51 WIB
loading...
Jabar Dorong Pemulihan Bisnis Umrah lewat Kertajati
Jamaah umrah saat menggunakan layanan Bandara Kertajati. Foto/Dok.SINDOnews
A A A
BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar mulai menyusun strategi pemulihan bisnis travel umrah seiring rencana Pemerintah Arab Saudi yang akan kembali membuka layanan penerbangan dari luar negeri.

Kepala Disparbud Jabar, Dedi Taufik mengatakan, pihaknya menyikapi serius sinyal dari Pemerintah Arab Saudi yang akan kembali membuka layanan penerbangan dari luar negeri dengan menyusun strategi pemulihan bisnis travel umrah di Jabar.

Salah satu strategi yang akan dilakukan, yakni mengintervensi kebijakan berupa kemudahan bagi para pelaku bisnis travel umrah, termasuk haji dan wisata yang kinerjanya tidak maksimal selama pandemi COVID-19. Pihaknya mengaku sudah menggelar pertemuan dengan Forum Komunikasi dan Silaturahmi Penyelenggara Travel Umroh dan Haji (FKS Patuh) Jabar untuk membahas strategi pemulihan tersebut.

"Kami bersama asosiasi umroh telah membahas strategi pascapandemi COVID-19 ini, terutama terkait perjalanan wisata umrah sekaligus mengoptimalisasi Bandara Kertajati. Bahkan, sudah menjalin kesepahaman dengan Garuda Indonesia dan asosiasi," tutur Dedi di Bandung, Jumat (14/8/2020).

Terkait optimalisasi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, Dedi menilai, keberadaan Bandara Kertajati tak lepas dari konektivitas infrastruktur dan konektivitas kepariwisataan di Jabar. (Baca: Pak Jokowi! Ekonomi Bisa Pulih Lho, Asalkan UMKM Bangkit Lagi)

"Kita coba galang melalui FKS Patuh, ada 156 travel umrah yang siap membangkitkan kembali Bandara Kertajati, terutama untuk perjalanan umrah. Kita yakin, bisnis travel umrah di Jabar dapat segera pulih kembali," ujar Ketua Pokja Pariwisata Satgas Pemulihan Ekonomi Jabar itu.

Dedi menambahkan, pihak asosiasi juga telah berkomitmen untuk charter pesawat. Sehingga, setiap pekannya, penerbangan jamaah umrah bisa dilaksanakan secara direct dari Bandara Kertajati ke Bandara Jeddah, Arab Saudi. "Jadi, kalau misalkan Oktober itu on (dibuka umrah), setiap Minggu dilakukan perjalanan umrah dari kertajati ke Jeddah, direct (maskapai) Garuda Indonesia," katanya.

Lebih lanjut Dedi mengatakan, sikap optimisme para pelaku bisnis travel tersebut harus didukung pemerintah, salah satunya melalui subsidi rapid test atau awal test bagi para pelaku perjalanan dari dan luar negeri. (Baca: Pemulihan Ekonomi, Jabar Godok Roadmap Penyelamatan Dunia Usaha)

Adanya optimisme dari pelaku usaha tersebut harus diiringi oleh intervensi pemerintah daerah maupun pemerintah pusat semacam subsidi, terutama kebijakan rapid tes atau swab test bagi jamaah maupun pelaku perjalanan luar negeri, sehingga mereka tidak dibebani oleh biaya tes. Selain itu, pemerintah pun perlu membantu upaya promosinya.

"Dalam kaitan operasional ini, kan kalau sekarang keberangkatan umrah itu harus ada swab atau karantina setelah kembali. Itu kan ada cost. Nah, cost misalnya untuk tes swab ini kita harap ada intervensi dari pemerintah pusat, ada subsidi atau dijamin pemerintah. Kita juga siap bantu untuk promosinya," imbuh Dedi seraya mengaku siap berkoordinasi dengan pemerintah pusat seizin Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.

Sementara itu, Ketua FKS Patuh Jabar, Wawan R Misbach berkomitmen memproritaskan pemberangkatan jemaah umrah yang tertunda gara-gara pandemi COVID-19, salah satu upayanya, yakni bekerja sama dengan maskapai Garuda Indonesia untuk menyediakan penerbangan khusus umrah dari Bandara Kertajati sepekan sekali.

Namun, dia mengakui, realisasinya harus menunggu kebijakan dari Pemerintah Arab Saudi terkait penyelenggaraan umroh tahun ini. Berdasarkan informasi sementara yang diterima pihaknya, Pemerintah Arab Saudi akan kembali melayani penerbangan internasional mulai 1 September 2020. "Kendati demikian, belum ada kebijakan spesifik terkait penyelenggaraan umrah. Kami masih menunggu," katanya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT BIJB Salahudin Rafi mengatakan, Kementerian Perhubungan sudah mengeluarkan regulasi untuk memudahkan pihaknya kembali membuka layanan penerbangan. "Kami juga menindaklanjuti arahan Pak Gubernur Ridwan Kamil terkait strategi usaha di masa recovery ini," katanya. (Baca: PHRI Puji Upaya Wali Kota Bangkitkan Bisnis Perhotelan di Tengah Pandemi)

Pihaknya juga sudah merintis pembicaraan dan sejumlah langkah untuk kembali menghidupkan layanan penerbangan khusus dari Bandara Kertajati antara lain layanan umrah dan kargo. "Kami sudah kumpulkan agen travel umrah dan melobi Garuda Indonesia untuk charter flight umrah September, sekaligus juga kargo," katanya.

Menurutnya, penerbangan khusus ini dilakukan pihaknya dengan menyewa pesawat untuk menerbangkan jamaah umrah dari Jabar yang selama ini keberangkatannya tertahan. "Nanti BIJB yang charter pesawatnya," kata Rafi.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0940 seconds (0.1#10.140)