Hari Raya Nyepi, Ketua DPRD Klungkung Ajak Introspeksi Diri
loading...
A
A
A
KLUNGKUNG - Ketua DPRD Kabupaten Klungkung Anak Agung Gde Anom beserta seluruh anggota DPRD Klungkung, Bali mengucapkan selamat Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1946.
Perayaan Nyepi merupakan salah satu perayaan suci umat Hindu ditandai dengan meninggalkan segala aktivitas duniawi dalam keheningan selama sehari.
"Pada perayaan Nyepi tahun baru caka 1946 ini, kami mewakili jajaran DPRD Klungkung memberikan ucapan Selamat Hari Raya Nyepi. Semoga tahun ini membawa lebih banyak kebahagiaan dan kedamaian di hidup kita semua," tutur Ketua DPRD Kabupaten Klungkung Anak Agung Gde Anom.
Perayaan ini mengandung makna spiritual agar umat Hindu membersihkan raga dan jiwanya dari segala hal yang berbau duniawi.
"Seluruh umat Hindu diharapkan melaksanakan Catur Brata Panyepian, yakni amati geni (tidak menyalakan api atau cahaya), amati karya (tidak bekerja), amati lelungaan (tidak bepergian) dan amati lelangunan (tidak mencari hiburan)," kata Anak Agung Gde Anom dalam keterangannya, dikutip Selasa (11/3/2024).
Dia lantas mengajak masyarakat mengimplementasikan ajaran filsafat Hindu 'Tat Twam Asi' dengan cara bersikap peduli antarsesama. Dengan begitu, persatuan dan kesatuan bangsa dapat terjaga.
"Peringatan Nyepi merupakan ajang untuk refleksi diri demi menjadi pribadi lebih baik di tahun mendatang. Melalui momentum ini, kita diajak memaknai dan meningkatkan nilai Tat Twam Asi yang dapat diartikan sebagai semangat untuk bersikap saling peduli satu sama lain sebagai sesama anak bangsa," ujar Gde Anom.
Momen merefleksikan diri yang dimaksud berkaitan dengan fenomena kubu-kubu warga yang saling berseberangan, hingga ada yang berkonflik satu sama lain karena beda pilihan politik. Setelah pemilu, dia berharap bersatu kembali atas nama Indonesia.
"Klungkung berhasil menjalankan pemilu dengan damai, saya berharap rekapitulasi perhitungan suaranya pun berlangsung dengan damai. Seluruh pihak bisa bersatu dan tidak berkubu kubu lagi karena berbeda pilihan politik," ujarnya.
Perayaan Nyepi merupakan salah satu perayaan suci umat Hindu ditandai dengan meninggalkan segala aktivitas duniawi dalam keheningan selama sehari.
"Pada perayaan Nyepi tahun baru caka 1946 ini, kami mewakili jajaran DPRD Klungkung memberikan ucapan Selamat Hari Raya Nyepi. Semoga tahun ini membawa lebih banyak kebahagiaan dan kedamaian di hidup kita semua," tutur Ketua DPRD Kabupaten Klungkung Anak Agung Gde Anom.
Perayaan ini mengandung makna spiritual agar umat Hindu membersihkan raga dan jiwanya dari segala hal yang berbau duniawi.
"Seluruh umat Hindu diharapkan melaksanakan Catur Brata Panyepian, yakni amati geni (tidak menyalakan api atau cahaya), amati karya (tidak bekerja), amati lelungaan (tidak bepergian) dan amati lelangunan (tidak mencari hiburan)," kata Anak Agung Gde Anom dalam keterangannya, dikutip Selasa (11/3/2024).
Dia lantas mengajak masyarakat mengimplementasikan ajaran filsafat Hindu 'Tat Twam Asi' dengan cara bersikap peduli antarsesama. Dengan begitu, persatuan dan kesatuan bangsa dapat terjaga.
"Peringatan Nyepi merupakan ajang untuk refleksi diri demi menjadi pribadi lebih baik di tahun mendatang. Melalui momentum ini, kita diajak memaknai dan meningkatkan nilai Tat Twam Asi yang dapat diartikan sebagai semangat untuk bersikap saling peduli satu sama lain sebagai sesama anak bangsa," ujar Gde Anom.
Momen merefleksikan diri yang dimaksud berkaitan dengan fenomena kubu-kubu warga yang saling berseberangan, hingga ada yang berkonflik satu sama lain karena beda pilihan politik. Setelah pemilu, dia berharap bersatu kembali atas nama Indonesia.
"Klungkung berhasil menjalankan pemilu dengan damai, saya berharap rekapitulasi perhitungan suaranya pun berlangsung dengan damai. Seluruh pihak bisa bersatu dan tidak berkubu kubu lagi karena berbeda pilihan politik," ujarnya.
(shf)